Menangguk Untung Bisnis Kue Kering Jelang Natal
Banyak pengusaha memanfaatkan momen Natal dan Tahun Baru untuk meraup keuntungan berlipat
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Setiap akhir tahun, momen besar yakni Natal dan pergantian tahun berlangsung berdekatan. Ini kesempatan bagi para pengusaha untuk melipatgandakan keuntungan.
Salah satunya adalah para penjual kue kering. Mereka mengaku mendapat peningkatan pemesanan minimal 20% dari bulan biasa. Omzet mereka pun ikut terkerek naik hingga mencapai dua kali lipat.
Banyak pengusaha memanfaatkan momen Natal dan Tahun Baru untuk meraup keuntungan berlipat. Salah satunya adalah para produsen kue. Lantaran praktis, banyak masyarakat yang merayakan Natal lebih baik membeli kue kering ketimbang membuat sendiri.
Selain itu, liburan Tahun Baru juga menyumbang permintaan kue kering yang tidak sedikit untuk camilan di berbagai acara melewati pergantian tahun baru.
Salah satu pelaku usaha yang ketiban berkah ini adalah Yayuk Sri Rahayu dengan mengusung merek kue Tiga Mutiara Cake. Usaha yang sudah dirintis sejak 2009 lalu ini biasanya mengalami peningkatkan penjualan pada dua minggu sebelum Natal. Dibandingkan dengan bulan biasanya, kapasitas produksi bisa meningkat 20%.
Selain menawarkan aneka macam kue kering seperti nastar, sagu, cokelat, dan kacang, dia juga menyediakan kue basah seperti brownies, banana cake, lapis legit, rainbow cake dan aneka pia. "Yang paling disukai konsumen adalah lapis Surabaya, brownies coklat kukus dan bakpia," kata dia.
Harga jual aneka kue mulai Rp 30.000 hingga Rp 150.000 per buah. Dengan bantuan 20 karyawan, Yayuk dapat menghasilkan 100 dus bakpia per hari dan 300 dus kue basah setiap hari. Jika sedang ramai pesanan, dia bisa menambah produksi hingga sebanyak 2.000 kue kering dan 2.000 kardus bakpia per bulan.
Yayuk mengaku pada momen Natal dan Tahun Baru bisa meraup omzet di atas Rp 100 juta per bulan dengan laba bersih sebesar 30%. Sedangkan di hari biasa rata-rata omzet Rp 45 juta hingga Rp 50 juta per bulan.
Konsumennya sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Makassar, Palembang, Jawa, dan Aceh. Yayuk aktif mengenalkan produknya dengan mengikuti berbagai pameran salah satunya di Malaysia yang langsung disponsori oleh Disperindag. Selain itu dia aktif berpromosi menggunakan situs berjualan dan berbagai media sosial.
Pelaku usaha kue kering lainnya adalah Iman Rachman yang mendirikan Susan Cookies sejak tahun 2004. Susan Cookies fokus memproduksi cookies hias bentuk dan karakter. Menjelang natal tema favorit permintaan konsumen adalah sinterklas, pohon natal dan snow man. Susan Cookies menawarkan tiga kemasan produk yakni satuan, stik, dan stoples isi 200 gram.
Iman mengatakan, menjelang Natal kapasitas produksinya bisa meningkat sebesar 20% hingga 25% dari hari biasa. Rata-rata di hari biasa, Iman dengan dibantu empat karyawan dapat memproduksi sebanyak 800 kue kering. Sedangkan saat ini dia bisa mengerjakan 1.400 kue hias per hari.
Dengan begitu, omzet yang dia dapat pun meningkat, dari rata-rata Rp 15 juta per bulan menjadi Rp 40 juta. Meski begitu, Iman tidak menampik di tahun 2015 ini dirinya juga mengalami penurunan penjualan hingga 30% dibanding tahun sebelumnya gara-gara kelesuan ekonomi. (Merlina M. Barbara)