Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kinerja IHSG Bakal Positif Usai Imlek

Kinerja IHSG pada pekan ini akan dipengaruhi oleh dua faktor, yakni risiko likuiditas yang tinggi dan potensi perbaikan data fundamental emiten.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Kinerja IHSG Bakal Positif Usai Imlek
Harian Warta Kota/henry lopulalan
PANTAU PERGERAKAN SAHAM - Petugas Sekuritas sedang memantau pergerakan saham di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,23% dari 525 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 135 saham menguat, 110 saham melemah dan 280 saham stagnan. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kinerja IHSG pada pekan ini akan dipengaruhi oleh dua faktor, yakni risiko likuiditas yang tinggi dan potensi perbaikan data fundamental emiten.

Pergerakan indeks pada pekan ini diprediksi akan menguat terbatas disebabkan rendahnya peluang perbaikan data fundamental emiten ditengah peningkatan risiko likuiditas domestik.

Selain itu, adanya prediksi The Fed akan menyesuaikan suku bunganya secara bertahap di mulai pada Maret menimbulkan spekulasi di pasar global.

Indeks masih akan dipengaruhi kedua sentimen tersebut, baik dari sentimen global maupun domestik.

"Kami menilai kedua faktor tersebut sebagai risiko utama dengan potensi terjadi di atas 50%," ujar Hendra Martono, Director and Head Equity Brokerage Division Henan Putihrai Securities dalan Weekly Climate, Sabtu (6/2).

IHSG pada pekan lalu, memang menunjukkan kinerja yang positif dengan mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 1,4%.

Selain itu , pihak asing melakukan posisi net buy saham sekitar Rp 412,16 miliar dan average volume mencapai 2,37 miliar.

Berita Rekomendasi

Selain itu, kepemilikan asing di SBN hingga 3 Februari 2016 lalu, telah mencapai Rp 586 triliun atau meningkat 1,3% dari akhir Januari yang mencatat Rp 578 triliun.

Sementara itu, 10 years government bond yield kemarin menunjukkan penurunan sebesar 15,4 basis poin dari yield akhir pekan lalu (29/1) sebesar 8,26% yang merupakan terendah sejak Mei tahun lalu.

"Rendahnya peluang perbaikan data fundamental emiten di tenah peningkatan risiko likuditas domestik, memberikan ruang terbatas bagi pergerkaan IHSG," lanjutnya.

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas