Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BPK: Skema BOT Hotel Indonesia dan Grand Indonesia Berpotensi Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun

Dua bangunan itu menurut BPK berada di luar perjanjian yang disepakati untuk didirikan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in BPK: Skema BOT Hotel Indonesia dan Grand Indonesia Berpotensi Rugikan Negara Rp 1,2 Triliun
Kompas.com
Kompleks Hotel Indonesia yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan Grand Indonesia 

Hendra menambahkan, UNHWI yang membeli unit-unit Kempinski Residences ini adalah untuk investasi dan memenuhi kebutuhan gengsi.

"Mereka membeli juga untuk disewakan kembali kepada ekspatriat. Jadi yang tinggal di apartemen ini kebanyakan orang asing," sebut Hendra.

Kempinski Residences merupakan struktur setinggi 215 meter. Di dalamnya terdapat 57 lantai. Serupa dengan Menara BCA, gedung ini juga dirancang oleh RTKL dan rampung pada 2008.

CTBUH menempatkan Kempinski Residences sebagai pencakar langit tertinggi ke-12 di Indonesia dan ke-378 di Asia.

Di luar perjanjian

Dua bangunan itu menurut BPK berada di luar perjanjian yang disepakati untuk didirikan. Adapun bangunan-bangunan yang telah disetujui dalam kontrak adalah:

1. Hotel bintang 5 (42.815 meter persegi)
2. Pusat perbelanjaan I (80.000 meter persegi)
3. Pusat perbelanjaan II (90.000 meter persegi)
4. Fasilitas parkir (175.000 meter persegi)

Berita Rekomendasi

Empat bangunan tersebut mengacu pada perjanjian Build, Operate Transfer (BOT) yang ditandatangani 13 Mei 2004 melalui Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama PT Grand Indonesia.

"Dalam berita acara penyelesaian pekerjaan tertanggal 11 Maret 2009 ternyata ada tambahan bangunan yakni gedung perkantoran (Menara BCA) dan apartemen (Kempinski) di mana tidak tercantum dalam perjanjian BOT dan belum diperhitungkan besaran kompensasi ke PT HIN," tulis dokumen tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Humas PT Grand Indonesia Annisa Hazarini mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan apa pun.

"Sampai saat ini untuk pemberitahuan ke pihak eksternal masih melalui tim public relation (PR). Namun, kami masih menunggu jawaban dari pihak top management," tandas Annisa dalam pesan Whatsapp.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas