Aksi Jual Saham Bank BUMN, Dorong IHSG Turun 1,1 Persen
IHSG ditutup merosot 54,56 poin atau 1,16 persen ke level 4.654,05 pada perdagangan Selasa (23/2/2016).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 54,56 poin atau 1,16 persen ke level 4.654,05 pada perdagangan Selasa (23/2/2016).
Sementara kelompok 45 saham unggulan yakni LQ45 turun 12,17 poin atau 1,48 persen ke posisi 810,39.
Transaksi hari ini mencapai Rp 6,07 triliun dengan volume sebesar 4,80 miliar saham pada frekuensi sebanyak 258.145 kali.
Sebanyak 88 saham ditutup naik, 193 saham melemah, dan 99 saham tidak mengalami perubahan atau stagnan.
Adapun beberapa saham masuk top gainer yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA), dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK).
Sedangkan saham yang masuk top losser di antaranya PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT United Tracktor Tbk (UNTR), dan PT Indocemen Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Analis KDB Daewoo Securities, T. Heldy Arifien mengatakan, pelemahan pada sejumlah saham perbankan sebagai rangkaian aksi jual yang dipicu oleh adanya rencana Otoritas Jasa membatasi bunga bersih (NIM hingga 4 persen menjadi katalis utama merosotnya IHSG.
Menurutnya, aksi jual terhadap saham perbankan pelat merah, seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, dan Bank Mandiri diikuti dengan melorotnya harga sejumlah saham berkapitalisasi besar yaitu United Tractor, Astra Internasional dan HM Sampoerna.
"Ini mengakibatkan sembilan dari 10 sektor pendukung berakhir pada zona negatif," ucap Heldy.