Anda Belum Punya Rumah? Perumnas Akan Bangun Rusunami Seharga Rp 160 Jutaan di Karawang
Komposisi tipe unit hunian di dua menara perdana terdiri atas tipe 18 (studio), 27 untuk satu kamar tidur, dan 36 untuk dua kamar tidur.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG- Untuk mendukung percepatan Program Nasional Pembangunan Sejuta Rumah, Perum Perumnas meresmikan pembangunan Rusunami Grand Sentraland Karawang, Rabu (24/2).
Proyek tersebut rencananya akan menempati area seluas 3,8 hektar dan terdiri dari 4 menara. Keempat menara itu diperkirakan mampu memfasilitasi 2.700 unit hunian. Untuk tahap awal, Perumnas akan membangun setengah dari total menara rusunami Grand Sentraland Karawang.
"Pada tahap awal, akan dibangun sebanyak 2 menara, masing-masing terdiri dari 20 lantai yang dapat menampung 1.514 unit dengan jumlah total penghuni 3.845 jiwa dan rencananya akan rampung pada 2017," papar Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto, saat ground breaking Grand Sentraland di Teluk Jambe, Karawang, Rabu (24/2).
Komposisi tipe unit hunian di dua menara perdana terdiri atas tipe 18 (studio), 27 untuk satu kamar tidur, dan 36 untuk dua kamar tidur.
Menara pertama rencananya akan ditempati sebanyak 1.775 jiwa. Rinciannya tipe 18 atau studio sebanyak 378 unit, tipe 27 sebanyak 189 unit, dan tipe 36 sebanyak 113 unit.
Sementara pada menara kedua, jumlah unit untuk tipe 18 adalah sebanyak 488 unit, tipe 27 sebanyak 190 unit, dan tipe 36 sebanyak 131 unit. Menara kedua menampung total penghuni hingga 3.070 jiwa.
Grand Sentraland Karawang dibanderol dengan harga Rp 160 juta hingga Rp 300 juta. Meski baru tahap ground breaking, dua menara pertama Rusunami telah terjual sebanyak 20 persen.
Proyek ini sejatinya bukan merupakan hunian pertama Perumnas di Karawang. Sebelumnya, pengembang pelat merah tersebut juga telah mengembangkan beberapa proyek di kota yang dijuluki Kota Pangkal Perjuangan itu.
"Dalam kiprahnya di Karawang, Perumnas telah mengembangkan lebih dari 10.000 unit rumah di area sekitar 200 hektar dan telah menampung lebih dari 40.000 jiwa yang dikembangkan sejak tahun 1990-an. Keseluruhannya telah diserahterimakan ke pemerintah daerah Karawang," jelas Himawan.
Himawan menambahkan bahwa pembangunan tahap dua yang terdiri dari dua menara terakhir akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.
"Tapi itu dengan catatan penjualan yang sekarang sudah 20 persen bisa sampai 100 persen dan pembangunan fisik 50 persen pada Juni 2016," tambahnya.
Reporter: Hendra Gunawan