Menangkap Peluang Besar Industri Kreatif di Era Digital
Dalam beberapa tahun terakhir industri kreatif berhasil menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru (new economy) di Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
Maraknya pengguna social media
Total jumlah pengguna internet menurut We Are Social di Indonesia per November 2015 mencapai 88,1 juta orang. Angka ini merepresentasikan 34 persen dari total penduduk. Hasil riset We Are Social juga menyebutkan, total pengguna aneka platform media social seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Path di Indonesia mencapai 79 juta orang atau 31 persen dari total populasi penduduk.
Lembaga ini juga menyebutkan, total pengguna mobile social, yakni platform social media berbasis smartphone seperti BlackBerry Messenger, Whatsapp, Line dan lain-lain, mencapai 67 juta pengguna.
Tak terbantahkan, pertumbuhan pengguna platform social media membuat banyak orang terpantik ide kreatifnya untuk mencari sumber penghasilan. Mereka ikut terjun memasarkan aneka produk kreatif dengan memanfaatkan jejaring pertemanan yang mereka miliki.
Indikator sederhananya, adalah banyaknya produk industri kreatif hadir ditawarkan di halaman beranda akun media social kita. Misalnya, di Facebook.
Beragam produk, mulai dari fashion & apparel, aksesoris, sampai makanan dalam kemasan, bahkan bibit tanaman dan binatang piaraan (pet) ditawarkan di sana. Hal serupa juga dengan mudah kita temukan di platform mobile social seperti BlackBerry Messenger atau Whatsapp.
Hadirnya Ragam Marketplace
Hadirnya beragam portal marketplace sejak beberapa tahun terakhir ikut menopang pertumbuhan industri kreatif di Indonesia. Platform marketplace seperti Bukalapak.com, Tokopedia, OLX dan Elevenia mampu memberikan lahan baru baru para pelaku industri kreatif untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan, serta menjangkau pelanggan dengan spektrum yang lebih luas lagi. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga mancanegara.
Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com yang juga hadir sebagai pembicara di gathering media dan blogger 'Industri Kreatif di Era Digital' di kantor pusat JNE menyatakan, masyarakat Indonesia kini semakin melek pada dunia digital. Tren ini sangat membantu mengatasi berbagai hambatan bagi pengembangan industri kreatif di Tanah Air.
Zaky menyebutkan, hadirnya platform e-commerce seperti Bukalapak.com mampu membantu pelaku industri kreatif, terutama yang berskala kecil dan menengah (UKM) mendapatkan akses pasar baru yang lebih luas.
Dia mencontohkan, UKM yang telah bergabung di Bukalapak.com bisa merengkuh konsumen baru dari mana saja di belahan bumi melalui internet.
Menurut Achmad Zaky, sampai Desember 2015 lalu, sudah 500 ribu lebih UKM industri kreatif telah bergabung di Bukalapak. Rata-rata omset penjualan bulanan mereka mencapai Rp 5 juta dengan pertumbuhan omset penjualan yang terus positif.
Selain menyediakan akses pasar yang lebih luas dan membantu membangun networking, hadirnya situs marketplace juga berkontribusi mengedukasi pelaku dan pemasar produk industri kreatif tentang metode dan strategi pemasaran produk.
Termasuk juga, edukasi tentang pentingnya menjaga konsistensi kualitas produk, manajemen pengiriman barang pesanan pelanggan secara tepat waktu, menindaklanjuti komplain yang masuk, dan sebagainya.
Lila Nirmandari, Chief Financial Officer (CFO) Elevenia dalam perbincangan dengan Tribun di Jakarta, baru-baru ini, menyatakan, insiatif membangun engagement antara penyedia marketplace dengan pelaku industri kreatif di Elevenia sangat penting. Ini karena relasi tersebut mampu menciptakan kerjasama saling menguntungkan jangka panjang bagi kedua pihak.