Kata Emil Salim, Reklamasi Dorong Pergeseran Perdagangan Laut Hindia dan Laut Pasifik ke Laut Jawa
"Produktivitas bisa cepat. Investasi cepat," kata Emil.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Emil Salim memprediksi, Singapura tidak bisa lagi menjadi pusat perdagangan di ASEAN dalam beberapa tahun ke depan.
Pasalnya negara tersebut menurut Emil sudah terlalu padat.
Melalui reklamasi pantai utara Jakarta, Emil yakin pulau Jawa akan menjadi Singapura selanjutnya.
Emil yakin pulau Jawa memiliki letak geografis strategis karena dilintasi Laut Hindia dan Pasifik bisa tumbuh pesat setelah ada penambahan lahan di teluk Jakarta tersebut.
"Traffic ramai, Singapur penuh padat, kemana prospeknya ya ke Jawa," ujar Emil di universitas Atma Jaya, Jakarta, Senin (18/4/2016).
Emil memaparkan pulau Jawa bisa jadi sentral, bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga maritim, industri, perikanan, dan kapal.
Apalagi kata Emil 2/3 wilayah Indonesia adalah laut, membuat reklamasi sangat berguna untuk sektor pelabuhan dan perkapalan.
"Produktivitas bisa cepat. Investasi cepat," kata Emil.
Emil menambahkan dengan berkembangnya pulau Jawa secara pesat, otomatis wilayah pedalaman juga akan sejahtera.
Dengan begitu, Emil yakin para petani yang sampai saat ini selalu miskin, bisa berkembang lebih baik berkat efek domino dari reklamasi.
"Jadi pertumbuhan di pedalaman Jawa, bisa mengatur pangan, petani tidak tergusur. "
"Sekaligus menggeser perdagangan Laut Hindia, Laut Pasifik ke Jawa," papar Emil.
Menteri Siti menolak
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, saat ini sudah ada indikasi awal bahwa proyek reklamasi Teluk Jakarta merusak lingkungan.