Hadiri LNG 18, Pertamina Perluas Jaringan Bisnis
Pertamina turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi LNG 18, di Perth Convention and Exhibition Center
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina turut berpartisipasi dalam ajang bergengsi LNG 18, di Perth Convention and Exhibition Center, Western Australia, 11-15 April 2016.
Pertamina termasuk satu di antara 250 perusahaan LNG kelas dunia dari 60 negara.
Di antaranya Petronas, Exxon Mobil, Total gas and Power, Atlas Copco Gas and Process, Inpex, dan masih banyak lagi.
Perhelatan tersebut merupakan acara tiga tahunan, yang tidak kalah bergengsi seperti World Gas Congress (WBC).
Selain pameran, ajang tersebut juga diisi dengan konferensi yang dihadiri berbagai pembicara dari berbagai industri terkemuka di dunia.
LNG 18 memiliki arti penting. Pasalnya, seiring turunnya harga minyak, bisnis LNG dan gas memasuki periode yang penuh tantangan.
Selain bertukar pengalaman, para pelaku bisnis LNG di seluruh dunia tersebut juga membahas langkah-langkah optimisasi yang dapat dilakukan ke depan.
Selain itu, mereka juga membahas bersama peluang bisnis yang ada, serta memproyeksikan tren ke depan bagi neraca energi dunia.
“Konferensi dan pameran ini memberikan banyak peluang bagi para peserta untuk memaksimalkan bisnis merekda dan juga untuk memperkuat jejaring,” demikian dikutip dari situs resmi LNG 18, http://lng18.org.
Dalam ajang tersebut, Pertamina menempati stand seluas 10x6 m2.
Menariknya, Pertamina juga mengusung konsep nilai-nilai asli tradisional budaya Jawa Indonesia. Tak heran, nuansa batik sangat kental dalam stand Pertamina.
Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan, LNG 18 memiliki arti penting bagi Pertamina.
Sebab, selain sangat terorganisasi, ajang tgersebut juga didukung kesiapan panitia yang sangat baik.
Hal ini bisa dilihat, dari jumlah sponsor dan peserta yang cukup banyak dan selalu meningkat setiap tahun.
"Acara ini penting untuk memperluas konektivitas bisnis dan jaringan di bidang LNG. Dengan demikian, Pertamina dan Pertagas selalu update perkembangan teknologi, market, new business model LNG, dan dapat membuka peluang bisnis LNG dengan perusahaan-perusahaan lain."
Sebagai Perusahaan BUMN nomor satu di Indonesia, lanjut Andy, Pertamina memang harus hadir dan berpartisipasi aktif dalam setiap event international dan regional.
Bahkan pada 1983, Pertamina menyelenggarakan LNG 7 di Jakarta.
“Pada saat itu, saya dan teman teman Teknik Gas UI ikut membantu Pertamina dalam penyelenggaraan acara tersebut,” kata dia.
Salah satu kerja sama yang dijalin Pertamina dalam ajang LNG 18, adalah dengan Woodside Petroleum Ltd.
Dalam kesempatan tersebut, disepakati bahwa perusahaan minyak dan gas terkemuka dari Australia, tersebut, akan memasok gas alam cair kepada Pertamina.
Menurut Chief Executive Woodside Petroleum Ltd, Peter Coleman, kesepakatan itu memperluas jaringan bisnis Woodside.
Dalam perjanjian itu pula, lanjut dia, Woodside akan menyediakan sekitar 500.000 sampai 1 juta metrik ton LNG per tahun, selama 15-20 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.