Warga Jakarta Mesti Dapat 'Tetesan' Reklamasi
Rizal tak mau hanya pihak swasta saja yang menuai hasil dari penambahan lahan di Teluk Jakarta.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan reklamasi di pantai utara Jakarta saat ini ditunda untuk sementara waktu. Hal ini menunggu pemenuhan persyaratan dari Pemprov DKI Jakarta terkait izin amdal dan pencegahan banjir.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli memaparkan saat reklamasi selesai dibangun, masyarakat harus kecipratan keuntungan.
Rizal tak mau hanya pihak swasta saja yang menuai hasil dari penambahan lahan di Teluk Jakarta.
"Teori pembangunan kita, pertumbuhan ekonomi, rakyat mudah-mudahan dapat tetesannya," ujar Rizal di kediamannya, Minggu (24/4/2016).
Rizal mengaku selama ini pemerintah mengabaikan nasib warga yang lahan rumahnya dipakai untuk proyek pembangunan.
Bahkan para warga belum mendapat kompensasi yang sesuai kesepakatan, karena sudah direalokasi lebih dulu.
"Kenyataannya rakyat tidak mendapat apa-apa. Nggak dapat tetesan, karena dari awal sudah digusur," kata Rizal.
Dalam rapat kabinet kerja di Yogyakarta, Rizal menyebutkan ke depannya masyarakat yang akan lebih dulu diuntungkan. Selain itu rakyat yang digusur juga dapat jatah saham dari pembangunan program tersebut.
Rizal memberi contoh revitalisasi kawasan Candi Borobudu di kaki bukit Monorehr. Warga yang tinggal di wilayah tersebut akan digusur dan mendapat dua kali luas tanah dari yang mereka miliki sekarang.
"Nanti kalau ada rakyat yang pindah. 3 km dari situ di kaki Bukit Monoreh mereka harus dapat 2 kali luas dari tanah yang mereka miliki sekarang," papar Rizal.