Harga BBM di Papua Masih Sulit Ditekan
PT Pertamina (Persero) akan membangun tempat penyimpanan (storage) untuk bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Papua.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan membangun tempat penyimpanan (storage) untuk bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Papua.
Hal tersebut untuk memberikan pasokan tambahan di wilayah tersebut.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan adanya storage tersebut juga bertujuan untuk menurunkan harga BBM di Papua.
Kendati demikian, harga jualnya tidak bisa cepat ditekan menjadi murah seperti di kota-kota besar lainnya.
"Ada storage tetap tidak bisa menekan harga serendah mungkin, tapi menambah volume karena ada pasokan yang cukup," ujar Wianda di Jakarta, Kamis (28/4/2016).
Wianda memaparkan adanya storage tersebut juga menekan pengedar BBM eceran.
Wianda pun berharap pemerintah daerah tingkat provinsi sampai kabupaten atau kota juga membantu menghilangkan penjual eceran, karena pasokan dijamin ada di Papua.
"Pengecer tidak bisa semena-mena karena stok tersedia. Butuh dukungan dan kerjasama dari Pemprov dan Pemkab di Papua juga," ungkap Wianda.
Untuk pasokan elpiji, Pertamina sedang mengkaji memberikan pasokan.
Dalam hal ini, perseroan melihat tingkat konsumsi yang tinggi akan diberikan cadangan lebih.
"Pertamina mengkaji bagaimana menentukan lokasi sendiri, konsumsi riil, kebutuhan storage, dan dukungan dari teknik mesin," kata Wianda.
Dalam waktu dekat Pertamina akan menambah 15 storage BBM, dan penambahan tanki elpiji berukuran 1x1.000 dan 1x5.000 di wilayah Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Maluku.