PGN Bangun Jarigan Gas 21.000 Rumah di Tarakan Senilai Rp 225 Miliar
ESDM menugaskan PGN, untuk membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ke 21.000 sambungan rumah di Tarakan
Penulis: Sanusi
Penggunaan LPG Petronas untuk keperluan memasak warga di Tarakan, Kalimantan Utara merupakan hal yang tidak asing, bahkan sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.
"Saya sudah 4 tahun tinggal di Tarakan, tiap hari masak menggunakan LPG merek Petronas (Malaysia)," kata Adi Sudarmawan warga Jalan Niaga 1, Kelurahan Balik, Kota Tarakan.
Sebenarnya di Kota Tarakan sudah terdistribusi LPG ukuran 3 Kg (subsidi) namun menurut Adi, ketersediaan isi ulang LPG 3 kg sulit di dapat.
"LPG melon (3 kg) sulit dicari, dan itu pun dijatah pembeliannya. Setiap warga hanya boleh membeli satu tabung LPG 3 kg dan didaftar berdasarkan Kartu Keluarga dan KTP," ungkap Adi.
Tentunya kondisi ini memprihatinkan, karena Tarakan sebelumnya dikenal sebagai kota penghasil minyak dan gas. Belanda menemukan ladang minyak di Tarakan pada 1896, dan pada 11 Januari 1942 Jepang menduduki Tarakan sebagai tujuan awal dalam Perang Pacific karena ketersediaan sumber minyaknya.
Namun kenyataanya, kota terbesar di Provinsi Kalimantan Utara dengan penduduknya sekitar 293.787 jiwa tersebut, saat ini menggantungkan ketersediaan energinya dengan LPG dari Petronas, perusahaan minyak dan gas asal Malaysia.