Sapi Impor RNI Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
Sapi-sapi tersebut mengisi peternakan RNI di Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai 18 Mei 2016.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero) telah melakukan impor sapi bakalan perdana dari Australia.
RNI akan mengembangkan peternakan sapi terintegrasi dengan industri tebunya.
Sapi impor yang diberangkatkan dari Pelabuhan Wyndham, Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta 17 Mei 2016.
Sapi-sapi tersebut mengisi peternakan RNI di Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mulai 18 Mei 2016.
Sayangnya RNI tidak menyebut jumlah sapi yang diimpor.
Direktur Utama RNI Didik Prasetyo bilang, sapi bakalan tersebut akan digemukkan di peternakan sapi perusahaan.
"Setelah melalui masa penggemukan, sapi akan dipotong di rumah potong hewan (RPH) yang telah terdaftar sebagai supply chain RNI, lalu dipasarkan ke masyarakat," ujarnya Kamis (19/5/2016).
Didik berharap, melalui integrasi peternakan dan perkebunan, impor sapi ini dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan terutama dalam hal pemanfaatan sumber pupuk organik. "Impor ini dalam rangka optimalisasi aset kandang sapi milik perusahaan," ujarnya.
Ke depan, RNI akan memperkuat bisnis penggemukan sapi dengan mengembangkan area 50 ha di Jatitujuh.
Area ini disiapkan sebagai peternakan untuk menampung 50.000 ekor sapi potong per tahun yang terintegrasi dengan industri tebu.
Saat ini RNI mengelola sepuluh pabrik gula yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Reporter: Adisti Dini Indreswar