Ozi Amanat Pendiri K2 Global Bergabung sebagai Dewan Penasehat Amar Bank
Ozi Amanat yang merupakan pendiri K2 Global bergabung sebagai Dewan Penasehat Amar Bank.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tunaiku sebagai produk financial technology (FinTech) milik PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) terus berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan akses masyarakat terhadap perbankan melalui pemanfaatan jasa internet.
Hal ini berhasil membawa Ozi Amanat yang merupakan pendiri K2 Global bergabung sebagai Dewan Penasehat Amar Bank.
Menurut Ozi, Indonesia dengan jumlah populasi sekitar 250 juta penduduk memiliki potensi besar dalam pemanfaatan teknologi.
Pria lulusan Universitas Harvard tersebut, menyatakan optimistis bahwa Tunaiku yang memberikan kredit tanpa agunan mampu memberikan dampak sosial yang positif ke depannya terhadap literasi keuangan bagi masyarakat.
"Saya gembira dapat bergabung dalam tim Amar Bank khususnya dalam pengembangan Tunaiku. Setidaknya ada 60 persen hingga 70 persen dari 250 juta penduduk Indonesia yang belum terjangkau oleh bank. Ini menjadi kesempatan besar bagi produk FinTech Tunaiku untuk menjangkau potensi tersebut dimana masyarakat tinggal mengakses www.tunaiku.com," ujar Ozi dalam siaran persnya, Senin (20/6/2016).
K2 Global merupakan perusahaan modal ventura yang memiliki mitra di Singapura dan Silicon Valley, Amerika Serikat (AS).
Hingga saat ini, K2 Global telah menginvestasikan lebih dari 50 juta dolar AS kepada perusahaan-perusahaan teknologi, termasuk Alibaba, Uber, Spotify, Palantir, Twitter, dan Facebook.
Vishal Tulsian, Direktur Amar Bank, mengatakan kehadiran Ozi Amanat akan fokus pada pengembangan bisnis Tunaiku yang relevan dengan kemajuan teknologi global.
Dia menegaskan, strategi yang dilakukan Ozi terhadap sektor financial technology telah banyak membuahkan hasil manis.
Disamping itu, katanya, jumlah pinjaman yang sudah disalurkan melalui Tunaiku dari Januari 2016 sampai Mei 2016 telah mencapai 60 persen dari target yang ditetapkan pada tahun ini.
"Kami belum dapat bicarakan angka pastinya. Tapi hingga akhir tahun 2016, target pinjaman yang disalurkan dari Tunaiku sebesar ratusan miliar rupiah. Dengan pencapaian di Mei, tentu target akan dapat terlampaui ditambah dengan bantuan strategi Ozi memberikan kepercayaan diri kami semakin kuat untuk menjangkau pasar lebih luas," terang Vishal.
Selama pekan pertama bulan Ramadan, Vishal mengungkapkan, jumlah aplikasi yang masuk melalui www.tunaiku.com terus mengalami peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan periode yang sama di bulan Mei.
Rata-rata aplikasi dalam satu hari mencapai ribuan dan hal ini menunjukkan keaktifan masyarakat dalam mengakses produk perbankan dapat bertambah melalui Tunaiku.
Sedangkan Dani Surya Sinaga, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 1 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jatim, menyatakan tingkat literasi lembaga keuangan di Indonesia baru sekitar 21,5 persen. Namun untuk inklusi keuangan sedikit menggembirakan karena berada di angka 51,9 persen.
Dani menerangkan, dengan teknologi dapat mempercepat akses masyarakat terhadap pemahaman akan perbankan. Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik adanya Tunaiku yang merupakan produk FinTech dari Amar Bank.
"FinTech di bawah pengawasan bank tentu lebih aman dan tepercaya. Bagi produk-produk FinTech, seperti startup atau rintisan yang semakin bermunculan tentu harus diperhatikan dari sisi pengawasannya serta wajib mengikuti aturan dari regulator guna memberikan jaminan dalam perlindungan kepada konsumen," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.