Ide Tol Udara, Apa Tanggapan Maskapai Penerbangan?
"Kalau untuk kita kan itu efisiensi, rutenya jadi pendek."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kalangan maskapai penerbangan menyambut baik rencana AirNav Indonesia membuka jalur penerbangan yang lebih efisien.
Jalur penerbangan itu disebut AirNav sebagai tol udara. Maskapai AirAsia Indonesia yang mengelola bisnis penerbangan low cost carrier (LCC) menyatakan mendukung rencana tersebut.
"Bagus banget itu (rencana adanya tol udara)," ujar Direktur Niaga AirAsia Indonesia Andy Adrian Febryanto di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Menurut dia, tol udara akan membuat penerbangan menjadi lebih efisien. Waktu tempuh penerbangan dan penggunaan bahan bakar juga bisa lebih hemat.
"Kalau untuk kita kan itu efisiensi, rutenya jadi pendek," kata Andy.
Terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan hal yang sama.
Dia menilai pembukaan jalur penerbangan baru yang lebih efisien akan membantu maskapai full service.
Beberapa hari lalu, Arif menilai kondisi sektor penerbangan sedang sulit mengembangkan bisnis karena naiknya harga avtur.
"Ini (kondisi) lagi berat," ujar Arif Wibowo di Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Dengan pembukaan jalur penerbangan yang lebih efsien, jarak dan waktu tempuh penerbangan ke suatu kota tujuan bisa terpangkas. Komsumsi bahaan bakar pesawat juga bisa turun.
Direktur Service Depelopment dan IT AirNav Indonesia Newin Manulang mengatakan, dengan tol udara itu maka waktu tempuh penerbangan bisa terpangkas hingga 15 menit.
Pesawat dengan rute Jakarta-Makassar misalnya, tidak perlu lagi masuk ke rute Jakarta-Surabaya tapi bisa langsung lurus dari Jakarta-Makassar.
Dengan begitu waktu tempuh penerbangan akan lebih cepat dari pada menggunakan rute penerbangan biasa.
Selain itu, rute penerbangan Jakarta-Surabaya yang selama ini sangat padat, bisa terurai.
Pada 2018 nanti, AirNav Indonesia akan membuat rute-rute baru untuk mengefisienkan penerbangan dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia.
Penulis: Yoga Sukmana