Ekonomi Melambat, Yusril Kritik Pemerintah yang Naikkan Pajak Rakyat
Seharusnya pemerintah justru meringankan pajak untuk rakyat saat kondisi susah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, percaya pelambatan ekonomi dalam negeri dipengaruhi kondisi perekonomian global yang kurang baik.
Dalam sambutannya di acara buka bersama, di kantor DPP PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (26/6/2016), Yusril menyayangkan bahwa pemerintah menanggapi situasi tersebut dengan menaikkan tarif pajak dari rakyat yang tengah kesulitan.
"Langkah-langkah yang diambil sebenarnya langkah paling gampang, yaitu menaikkan pajak setinggi-tingginya," ujar Yusril.
Alhasil rakyat yang daya belinya tengah turun karena masalah ekonomi, kata Yusril, akan semakin kesulitan.
Seharusnya pemerintah justru meringankan pajak untuk rakyat saat kondisi susah.
"Tidak ada teorinya itu ekonomi lesu pajak dinaikkan. Seharusnya pajak diturunkan," ujarnya.
Soal kondisi masyarakat yang tengah terpuruk, ia mengaku sudah mendengar langsung saat pulang kampung ke Blitung, sesaat sebelum bulan ramadan.
Salah seorang kenalannya menyambangi Yusril, dan menceritakan betapa susahnya untuk mencari nafakah halal.
Bahkan nelayan hasil tangkapannya banyak tidak laku, karena daya beli masyarakat yang rendah.
"Jangankan cari yang halal, yang haram pun susah. Pergi saja ke hutan, jangankan (dapat) rusa yang halal, (dapat) babi saja susah," kata Yusril menirukan ucapan kenalannya itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.