Anggota DPR Khawatir Daging Kerbau yang Diimpor dari India Membawa Penyakit Mulut dan Kuku
Daging kerbau tersebut rencananya berasal dari berbagai negara termasuk India.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah membuka keran impor daging kerbau untuk menggantikan daging sapi yang harganya cukup tinggi.
Daging kerbau tersebut rencananya berasal dari berbagai negara termasuk India.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati untuk mengimpor daging dari India.
Pasalnya negara yang terkenal dengan BolLywood-nya itu belum terbebas dengan penyakit mulut dan kuku.
"India negara kontinental yang wilayahnya daratan dengan satu hamparan. Tidak ada jaminan hewan disana tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku. Karena India belum bebas penyakit itu," kata Herman di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Herman menuturkan, jangan sampai adanya impor daging dari India justru menimbulkan adanya penyakit mulut dan kuku di Indonesia.
Pasalnya menurut Herman, tidak mudah untuk menghilangkan penyakit mulut dan kuku tersebut.
"Penyakit mulut dan kuku monster menakutkan bagi Indonesia. Karena kita pernah terjangkit dan sulit menghilangkannya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, untuk memenuhi konsumsi daging, pemerintah kembali melakukan impor. Namun kali ini bukan sapi melainkan kerbau yang akan dipesan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginstruksikan Perum Bulog untuk impor 10.000 kg daging kerbau impor dari berbagai negara.
Melalui kerbau, Amran berharap masyarakat memiliki opsi lain selain daging sapi yang harganya masih sekitar Rp 100 ribu per kg.
"Kita buka (impor daging kerbau) semua negara. Bukan hanya India ya, ada juga Spanyol, Meksiko, Autralia,dan Brazil," ujar Amran di kantor Kementerian Pertanian, di Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.