Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Importir Ramai-ramai Ajukan Izin Impor Jeroan

"Ada sekitar 15 perusahaan anggota Aspidi, dan saya kira semua mengajukan permohonan impor, kecuali mereka tidak beroperasi lagi sebagai importir."

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Importir Ramai-ramai Ajukan Izin Impor Jeroan
BABAT POST
Pedagang jeroan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kebijakan pemerintah membuka peluang impor jeroan bagi perusahaan BUMN dan swasta mendapat respons positif.

Sejumlah perusahaan swasta sudah meganjukan izin impor kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag) setelah terlebih dahulu mengajukan permohonan mendapatkan rekomendasi impor (rekom) dari Kementerian Pertanian (Kemtan).

"Ada sekitar 15 perusahaan anggota Aspidi, dan saya kira semua mengajukan permohonan impor, kecuali mereka berhenti sementara atau tidak beroperasi lagi sebagai importir," ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging Sapi (Aspidi) Thomas Sembiring Selasa (9/8/2016).

Pengajuan izin impor dilakukan untuk memenuhi stok dan kebutuhan pada September hingga Desember 2016.

Pengajuan izin impor tersebut dilakukan Agustus ini mengingat pada kebijakan sebelumnya, pemberintah membuka pengajuan izin impor per empat bulan.

Namun karena ada peraturan baru bahwa pengajuan izin impor selama enam bulan, maka pengajuan izin impor kali ini mungkin berlaku hingga Februari 2016.

Thomas menjelaskan, selain anggota Aspidi hampir semua perusahaan importir daging juga pasti mengajukan izin impor jeroan dan daging.

Maklum, pemberintah kini membuka pintu lebar-lebar bagi para importir melakukan impor maksimal. Tapi ada syaratnya, salah satunya importir wajib melakukan operasi pasar (OP) dan menstabilkan harga sapi di pasaran.

Thomas menjelaskan, dengan dibukanya izin impor jeroan, maka konsumen mendapatkan banyak pilihan daging di pasaran. Apalagi, makanan kuliner di Indonesia juga masih meminati jeroan. 

BERITA TERKAIT

Dengan masuknya jeroan impor, diharapkan harga daging sapi bisa turun karena konsumen memiliki banyak pilihan dan tidak melulu harus membeli daging.

Kendati demikian, Thomas tidak berani menjamin penurunan harga signifikan akan terjadi dengan kebijakan ini.

Reporter: Noverius Laoli

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas