Strategi Pengelolaan Industri CPO Perlu Diubah Agar Imejnya Tak Negatif Terus
"CPO dianggap komoditas paling tinggi menyumbang pemasukan negara. Tapi imejnya paling dikenal dari kebakaran hutan."
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku kecewa pada industri perkebunan sawit dan pengolahan minyak sawit mentah (CPO) di dalam negeri yang selama ini imejnya selalu negatif jika dikaitkan dengan peristiwa kebakaran hutan dan munculnya kabut asap yang setiap tahun menyebar sampai ke negara lain.
"CPO dianggap komoditas paling tinggi menyumbang pemasukan negara. Tapi imejnya paling dikenal dari kebakaran hutan," ujar Sri di ruang rapat komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Ke depan, Sri Mulyani akan mengubah cara pengelolaan komoditas yang bergantung pada sumber daya alam agar memberikan nilai tambah lebih besar.
"Kalau salah urus jadi jelek ekonominya," kata Sri Mulyani.
Sri berharap BUMN bisa ikut berperan mengembangkan komoditas dalam negeri agar tidak terjadi l;agi kesalahan seperti yang terjadi di sektor perkebunan kelapa sawit.
"Kita punya banyak punya komoditas bagus, dari sisi reserve terbesar. Tapi kalau pengelolannya tidak baik, jadi malapetaka," Sri mengingatkan.