Ada Faisal Basri dan Ahok di Hasil Survei Calon Menteri ESDM Baru
IESR mengklaim, tujuan survey ini tidak merekomendasi nama-nama tertentu.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah satu bulan jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalami kekosongan. Sejak Arcandra Tahar dicopot secara terhormat karena memiliki dua kewarganegaraan, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM sementara waktu.
Hasil survey Institute for Essential Service Reform (IESR), masyarakat memilih orang-orang yang layak jadi Menteri ESDM.
Beberapa diantaranya muncul nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok.
IESR mengklaim, tujuan survey ini tidak merekomendasi nama-nama tertentu.
"Nama Ahok muncul karena masyarakat memilih," kata Fabby Tumiwa dari IESR di diskusi Energi Kita, Jakarta, Minggu (4/9/2016).
Di survei IESR, Ahok bersaing ketat dengan pengamat ekonomi dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Faisal Basri.
Jika Ahok masuk di posisi lima besar sedangkan Faisal Basri di urutan ke enam.
"Nomor lima dan enam prosentasenya beda 0,1, ada Pak Ahok dan Faisal Basri," kata Fabby.
IESR melakukan survey pada 22 sampai 26 Agustus 2016 melalui internet untuk menjaring secara terbuka kepada publik nama-nama kandidat yang layak untuk menduduki posisi Menteri ESDM setelah ditinggalkan Arcandra Tahar.
Survei menjangkau 1.881 responden dengan rentang usia dan latar belakang beragam dengan jumlah pemilih valid 1.874 orang.