Penjelasan Gubernur BI Terkait Pelemahan Rupiah
Pelemahan nilai tukar rupiah lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal jelang pengumuman suku bunga acuan The Fed
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Agustus 2016 mengalami pelemahan atau terdepresiasi sebesar 0,39 persen dan mencapai level Rp 13.163 per dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal jelang pengumuman suku bunga acuan The Fed setelah Federal Open Market Committee (FOMC) pada Juli 2016.
"Tapi pada pertengahan September 2016 nilai tukar rupiah kembali menguat sebesar 0,8 persen," tutur Agus di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Menurut Agus, penguatan tersebut didorong oleh meningkatnya aliran masuk modal asing, seiring meredanya setimen kenaikan suku bunga The Fed dan berlanjutnya implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak.
"Ke depan, Bank Indonesia akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya," ucap Agus.