Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cinta Sains Harus Ditumbuhkan Sejak Dini untuk Melahirkan Saintis Jempolan

Setelah merintis Pertamina Olimpiade Sains sejak 2007 untuk perguruan tinggi, PT Pertamina (Persero) kini menggelar Pertamina Science Fun Fair.

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Cinta Sains Harus Ditumbuhkan Sejak Dini untuk Melahirkan Saintis Jempolan
Dokumentasi PT Pertamina (Persero)
Pertamina Science Fun Fair menghadirkan Naufal Raziq (jongkok). Ia memperagakan inovasinya, pohon pijar. Saat usianya 10 tahun Naufal telah menciptakan alat sederhana yang mampu meyalurkan energi listrik dari pohon kedondong untuk menyinari kampungnya. DOKUMENTASI PT PERTAMINA (PERSERO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah merintis Pertamina Olimpiade Sains Nasional sejak 2007 untuk perguruan tinggi, PT Pertamina (Persero) kini menggelar Pertamina Science Fun Fair.

Acara yang berlangsung di Main Atrium Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2016), bertujuan menanamkan cinta sains sejak dini melalui edukasi dan kompetisi sains.

"Pertamina mengajak para generasi muda dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi untuk mencintai sains," ungkap Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro.

Ia berharap edukasi, pameran dan kompetisi robotic selama event dapat mendorong lahirnya kreativitas dan ide-ide sederhana yang bisa diaplikasikan anak-anak dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Wianda menambahkan, Pertamina Science Fun Fair sebagai bentuk nyata Pertamina terhadap pengembangan dan kompetisi sains dalam mendorong lahirnya ilmuwan dan inovator masa depan.

Ragam pameran di event kali ini di antaranya menghadirkan proyek pengembangan energi alternatif karya pemenang Pertamina Olimpiade Sains 2015, demo robotik dan kompetisi merakit robot, serta bincang-bincang yang akan membuka wawasan anak dan orang tua mengenai sains.

Naufal Raziq, satu di antara narasumber dalam talk show. Ia adalah anak Aceh yanng melahirkan inovasi pohon pijar.

Berita Rekomendasi

Anak seorang tukang servis elektronik ini di usia 10 tahun telah menciptakan alat sederhana yang mampu meyalurkan energi listrik dari pohon kedondong untuk menyinari kampungnya.

Masuk Seleksi Nasional

Sejak kompetisi ini bergulir, Pertamina Olimpiade Sains telah mewarnai kompetisi sains sejenis tingkat nasional. Para peserta menghadirkan kompetisi kategori science project.

Pertamina Olimpiade Sains 2016, kata Wanda, memasuki seleksi nasional di mana  44 mahasiswa jurusan Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi dari berbagai Universitas di Indonesia siap bersaing.

Mereka yang terpilih berhasil lolos seleksi awal dengan metode Computer Based Test (CBT) dari 11.671 pendaftar kategori teori.

Sementara untuk Kategori Proyek Sains berhasil menyerap 262 karya proyek sains. Kategori ini memperlombakan karya cipta berupa Aplikasi Perangkat Lunak (APL), Rancang Bangun (RB), dan Produk Unggulan (PU) dengan tema Energi Baru Terbarukan.

Wianda berharap proyek sains yang dikompetisikan peserta dengan Tema Energi Baru Terbarukan, dapat dikembangkan dari skala prototipe menjadi aplikasi nyata.

"Teman Energi Baru dan Terbarukan ini sejalan dengan bisnis Pertamina,” Wianda menambahkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas