Ada Monopoli Tol Laut di Pelabuhan Waingapu
Bupati Sumba melaporkan kepada Menhub Budi bahwa harga barang di Sumba Timur tidak turun meskipun sudah ada tol laut
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Saat meninjau Pelabuhan Waingapu, Minggu (30/10/2016), Menhub Budi Karya Sumadi menemukan indikasi kesalahan di jasa angkutan barang di Pelabuhan Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Hal ini menjadi kesimpulan setelah mendapat laporan dari Bupati Sumba Timur, Gideon Mbilijora.
Bupati Sumba melaporkan kepada Menhub Budi bahwa harga barang di Sumba Timur tidak turun meskipun sudah ada tol laut. Pada laporan awal itu, Gideon mengatakan ada pihak yang memonopoli penggunaan jasa angkutan barang lewat tol laut.
Menjawab laporan Bupati Gideon tersebut, Menhub Budi menyatakan bahwa tol laut baru akan dapat berfungsi dengan baik bila persoalan tersebut dapat diatasi. Menhub Budi mengaku sudah meminta Pelindo dan pihak lainnya untuk menyelesaikan masalah monopoli ini.
"Indikasi awal (ada monopoli), (sehingga) harga barang tidak turun. Kalau gitu, tol laut belum bisa beri arti bagi barang di sini. Saya sudah perintahkan Pelindo dan Pelni untuk bereskan ," ujar Menhub Budi dalam keterangan persnya.
Menhub melihat ada 2 kemungkinan yang membuat harga barang tidak turun."(Kemungkinan) alternatifnya ada 2. Pertama, dibawa ke sini lalu diborong satu orang. Nah, satu orang itu dia pegang barang itu agar harga tetap. Alternatif kedua, dari Jakarta atau Surabaya sudah kerja sama. Yang rugi kita kan. Kita keluarin duit (untuk operasional tol laut) tapi harga tidak turun," ujarnya.
"Ini saya belum memastikan apa yang terjadi. Kita akan klarifikasi di sini, apa ada monopoli di sini atau ada kongkalikong di Surabaya dan Jakarta," tambahnya.
Menurut Menhub, praktik tersebut bisa jadi karena ada praktik pungutan liar. Ia mengimbau kepada oknum tersebut untuk tidak berbuat itu, sebab sudah ada Tim Saber Pungli yang beroperasi secara diam-diam."Saya minta hentikan segala bentuk pungli," kata Menhub.
Kondisi Tol Laut yang masih belum optimal di Nusa Tenggara Timur, diakui Menhub. Oleh karena itu ia meminta PT.Pelabuhan Indonesia III dan PT.Pelni untuk saling bersinergi bekerjasama dengan Pemda menyiapkan hasil produksi di NTT yang dapat dibawa ke Pulau Jawa. "Program Tol Laut ke NTT masih belum optimal mencapai sasaran. Permasalahannya barang yang diangkut keluar NTT masih kosong," kata Menhub Budi.
Meski demikian, Menhub mengapresiasi operasional di Pelabuhan Waingapu. Menurutnya fungsi pelabuhan sudah berjalan dengan baik.
"Saya tadi sudah bicara dengan Pak Bupati, KSOP dan dirjen. Kita memastikan fungsi-fungsi pelabuhan berjalan baik. Orang naik kapal dengan confidence, barang tepat waktu dan harganya bagus," tuturnya.
Dalam peninjauan kali ini, turut mendampingi Menhub Budi, Dirjen Perhubungan Laut Tonny Budiono, Direktur Kepelabuhanan Mauritz Sibarani, Dirut Pelindo III Orias Petrus Moedak, Ketua DPRD Sumba Timur Palulu P Ndima dan Dandim Sunda Timur Letkol Inf Elvin Tiomada Saragih.