Membuka Rekening Efek Hanya Perlu Waktu Kurang dari Satu Jam
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, selama ini, proses pembukaan rekening investasi memakan waktu cukup lama.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Berinvestasi di pasar modal bakal semakin mudah. Otoritas bursa akan mempermudah proses pembukaan rekening investasi di pasar modal, sehingga lebih efisien dan lebih cepat.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan 100 pelaku industri pasar modal baru saja menandatangani perjanjian kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), Kementerian Dalam Negeri.
Kerjasama ini terkait dengan pemanfaatan nomor induk kependudukan, data kependudukan dan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dalam layanan jasa pasar modal.
Penandatanganan itu dilakukan oleh Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dengan perwakilan masing-masing perusahaan efek maupun manajer investasi dan agen penjual reksadana.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, selama ini, proses pembukaan rekening investasi memakan waktu cukup lama.
Melalui kerjasama ini perusahaan efek bisa memanfaatkan data kependudukan dalam proses Know Your Client (KYC) pembukaan rekening dan bekerja sama dengan industri perbankan melalui bank Rekening Dana Nasabah (RDN).
Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menambahkan, dengan memanfaatkan data kependudukan, proses pembukaan rekening efek yang sebelumnya bisa mencapai dua minggu, kini bisa dipangkas menjadi kurang dari satu jam.
Kendala juga banyak dialami oleh masyarakat di daerah, terutama di luar Jawa. Pasalnya, belum banyak perusahaan efek yang mampu membuka banyak cabang hingga ke pelosok daerah.
Penggunaan formulir yang diisi secara manual sering menjadi hambatan dalam proses verifikasi oleh perusahaan sekuritas.
"Sebelumnya kami memang dapat masukkan dari investor. Ada yang mengeluhkan proses pembukaan rekening efek butuh beberapa hari. Sekarang dengan data kependudukan yang ada, akan membuat proses lebih ringkas dan sekaligus memvalidasi data," ujar Friderica di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Salah satu yang perusahaan efek yang mulai menerapkan sistem baru pembukaan rekening efek ini adalah PT Trimegah Securities Tbk (TRIM).
TRIM bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai bannk administrator rekening dana nasabah.
Direktur Utama Trimegah Securities Stephanus Turanan mengatakan, percepatan proses akuisisi nasabah ini akan memperbesar peluang masuknya calon investor baru.
Dia menegaskan, pemanfaatan data kependudukan ini juga bisa mereduksi faktor human error saat memasukkan data nasabah.
Reporter: Narita Indrastiti