Proyek Pabrik Semen Indonesia di Rembang Perlu Dilanjutkan Cegah Penguasaan Pasar Oleh Asing
Sebagai gambaran, BUMN Semen hanya menguasai 36 persen kapasitas industri semen di Indonesia.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
![Proyek Pabrik Semen Indonesia di Rembang Perlu Dilanjutkan Cegah Penguasaan Pasar Oleh Asing](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pabrik-semen-di-pegunungan-kendeng_20160508_231629.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah dan Tuban, Jawa Timur, Sabtu (26/11), sebagai tindak lanjut atas hasil putusan yang dikeluarkan Mahkamah Agung (MA) terkait izin pabrik Semen Indonesia di Rembang beberapa waktu yang lalu.
Ketua tim kunjungan ke babrik Semen Indonesia di Rembang, Azam Azman Natawijaya mengatakan, pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang sarat akan kepentingan, baik dari investor maupun pihak lainnya.
Menurutnya, sebagai aset milik negara, keberadaan Semen Indonesia harus dilindungi dan didukung, agar semen asing ini menguasai pasar dalam negeri. Sebagai gambaran, BUMN Semen hanya menguasai 36 persen kapasitas industri semen di Indonesia.
"Swasta dan asing menguasai 64 persen, sementara Semen Indonesia memiliki total kapasitas hanya 34 persen dengan market share sebesar 42,44 persen," ujarnya, Jakarta, Senin (28/11/2016).
Sebagai langkah kongkret dukungan kepada pabrik semen ini, kata Azam, Komisi VI akan menyampaikan kepada presiden melalui rapat kerja agar pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang bisa terus berjalan.
"Kami dukung sepenuhnya pabrik ini. Semen Indonesia hanya butuh memperbarui izin lingkungan untuk melanjutkan pembangunan pabrik ini, selain menjalin komunikasi dan pendekatan kepada beberapa pihak," tutur Azam.
Direktur Enjinering dan Proyek Semen Indonesia, Gatot Kustyadji mengatakan, progres pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang per 31 Oktober 2016 telah mencapai 97,1 persen.
Menurutnya, pendirian pabrik dengan rencana investasi sebesar Rp 4.9 triliun ini akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Rembang, diantaranya penyediaan lapangan pekerjaan, pengembangan ekonomi masyarakat, pembinaan UMKM, pemenuhan kebutuhan air, peningkatan kesejahteraan, dan pengentasan kemiskinan.
“Penyerapan tenaga kerja dalam masa pengerjaan proyek mencapai 6.075 orang, dengan tenaga kerja dari Rembang sebanyak 1.236 orang. Kami berharap dengan adanya pabrik Semen Indonesia ini, angka kemiskinan di Rembang dapat berkurang dari 19,5 persenmenjadi dibawah 10 persen”, ungkap Gatot.