Capai Target Inklusi Keuangan Melalui Manager Agen Laku Pandai dan Agen Telekomunikasi
Adanya manager agen dan peluang agen telekomukasi sebagai agen keuangan memungkinkan makin banyak masyarakat mendapatkan pelayanan perbankan
Penulis: Eko Sutriyanto
Saat ini, agen telekomunikasi belum diberikan kesempatan memberikan pelayanan keuangan karena regulator masih belum yakin mempu kelola risiko bila hendel layanan keuangan.
"Tapi sebenarnya adanya pembatasan dalam transaksi keuangan di agen telko bisa mengurangi risiko di lembaga non perbankan," katanya.
Sebuah studi yang dilakukan di Universitas Harvard yang dirilis sebulan yang lalu menemukan fakta negara yg layanan keuangan diberikan dikelola melalui telekomunikasi tumbuh lebih empat kali lebih cepat dibandingkan di bank.
Biaya yang dikeluarkan juga relatif lebih kecil, penggunaan telekomunikasi mencapai 0,41 dollar AS, sementara perbankan sebesar 0,9 dollar AS.
Penambahan rekening melalui telko mencapai 630 ribu rekening sementara bank 165 ribu rekening dalam lima tahun terakhir.
Adanya e-warung bisa menjadi agen ke depan namun tetap dibutuhkan sebuah regulasi baik Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan untuk mensingkronisasi antara Laku Pandai dan emoney.
Berbagai regulasi ini seperti hadirnya manager agen dan membuka peluang agen telekomukasi sebagai agen keuangan akan mampu memberikan manfaat rakyat miskin karena dapat menerima bantuan secara langsung, di mana dan kapan saja.
Juga mampu menghemat biaya, mendapatkan akses layanan perbankan lainnya seperti tabungan, kredit, asuransi, dan keberadaan agen juga memperbesar lapangan kerja, menggerakkan ekonomi di pedesaan.