Bank Indonesia Bilang Aksi Demo 212 Tak Ganggu Pergerakan Rupiah
Aksi demo di Indonesia merupakan hal yang biasa terjadi, bahkan setiap minggunya selalu ada demo di berbagai daerah.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia menilai rencana aksi demo yang berlangsung pada 2 Desember 2016 di Jakarta, tidak menggangu pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, aksi demo di Indonesia merupakan hal yang biasa terjadi, bahkan setiap minggunya selalu ada demo di berbagai daerah.
"Jadi jangan dianggap yang luar biasa, volatility di pasar uang itu suatu yang biasa, ekonomi Indonesia itu lebih berdampak apa yang terjadi di Amerika Serikat (bukan aksi demo)," tutur Mirza dalam acara Arah Kebijakan Bank Indonesia 2017, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Menurut Mirza, volatilitas pergerakan rupiah sudah terjadi terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat dan Bank Indonesia selama ini selalu hadir di pasar valuta asing untuk menjaga nilai tukar rupiah.
"Kalau volatilitynya besar, Bank Indonesia hadir di pasar valas, dan Surat Berharga Negara (SBN). BI juga terus mencukupkan likuiditas yang ada di pasar, kalau pasar butuh tambahan likuiditas maka Bank Indonesia pasti menambah likuiditas," tutur Mirza.
Berdasarkan data Bloomberg, sekitar pukul 11.05 WIB, rupiah berada di level Rp 13.567 atau melemah 12 poin (0,09 persen) dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp 13.555 per dolar AS.