Rumah Tapak Masih Jadi Favorit Banyak Pengembang
Saat ini Metland memiliki landbank seluas 670 hektare yang tersebar di tujuh kawasan yang sudah mereka kembangkan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Prospek bisnis properti landed house atau rumah tapak tampaknya masih menarik. Pasalnya, para pengembang masih tetap tertarik untuk mengembangkan proyek-proyek hunian tapak.
PT Metropolitan Land Tbk (Metland) misalnya masih terus berencana untuk meluncurkan kluster-kluster perumahan baru di tujuh kawasan yang sudah mereka kembangkan.
Menurut Olivia Surodjo, Direktur Keuangan Metland menilai prospek rumah tapak di Jabodetabek masih bagus karena masyarakat yang sudah memiliki keluarga masih lebih senang memiliki rumah yang memiliki halaman.
Dengan dukungan cadangan lahan yang masih cukup besar, emiten berkode MTLA ini masih tetap bisa mengembangkan rumah tapak.
Saat ini Metland memiliki landbank seluas 670 hektare yang tersebar di tujuh kawasan yang sudah mereka kembangkan.
Terbesar ada di Cibitung dengan luas mencapai 285 ha, sedangkan di kawasan lain masih memiliki landbank masing-masing sekitar 50 ha - 85 ha.
Metland masih memilih fokus untuk mengembangkan proyek hunian di Jabodetabek. Tahun depan, mereka berencana meluncurkan kluster-kluster perumahan di proyek eksistinh mereka.
"Kami akan rilis landed house di semua proyek eksisting kita kecuali di Metland Cyber City," ungkap Olivia, Rabu (30/11/2016).
Sementara di luar Jabodetabek, Metland masih belum berniat untuk mengembangkan proyek hunian. Kalaupun mereka menyasar luar Jabodetabek arahnya akan ke proyek komersial.
Meskipun tetap masih fokus membangun rumah tapak, namun sudah mulai merambah ke proyek highrise. Sebab menurut perseroan sudah semakin banyak orang-orang muda lebih senang tinggal di apartemen karena dinilai lebih praktis.
Oleh karena itu, Metland akan menambah variasi produk di kawasan mereka berupa hunian apartemen. Tahun lalu, mereka sudah meluncurkan satu apartemen bertajuk Kaliana di Metland Transyogi. Sementara tahum depan, perusahaan ini akan melurkan tiga tower apartemen. Satu tower di Metland Tambun dan dua tower di Meland Cyber City yang merupakan kerjasama dengan Ascendas.
PT HK Realtindo juga menilai prospek hunian landed masih sangat menarik. Itu sebabnya anak usaha perusahaan konstruksi pelat merah ini akan fokus mengembangkan rumah tapak sejak tahun ini.
"Selama ini kita fokus garap proyek highrise, tapi ke depan kita akan mulai memperbesar proyek landed.," ungkap Taufik Hendra Kusuma, Direktur Keuangan HK Realtindo.
Taufik bilang pasar landed masih sangat bagus karena kekurangan rumah atau backlog perumahan yang saat ini mencapai 11,4 juta sebagian besar ada di rumah tapak. Menurutnya, itu wajar karena kebanyakan masyarakat Indonesia masih lebih senang memiliki hunian landed karena secara psikologis lebih senang tinggal di rumah yang memiliki halaman.