Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesian Institute and Public Policy Prediski Pertumbuhan Ekonomi 2017 Tak Jauh Berbeda dari 2016

Taufan Hunneman memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 tidak akan jauh berbeda dari 2016.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Indonesian Institute and Public Policy, Taufan Hunneman memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 tidak akan jauh berbeda dari 2016.

Hanya, kata Taufan, akan ada penekanan pada biaya logistik yang cukup tinggi pada quatral pertama 2017 terkait dilaksanakannya proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di berbagai daerah di tanah air.

Tingginya penekanan biaya logistik, tambah dia, juga akan terjadi di kuartal ke-3 maupun ke-4 lantaran akan ada sejumlah proyek infrastruktur yang selesai pengerjaannya.

Taufan juga menelaah ekonomi makro Indonesia tahun depan dari sisi jalur distribusi barang dan logistik. Ia menilai dwelling time di Pelindo 2 cukup menggembirakan.

"Ada banyak terobosan demi terobosan yang dilalukan Pelindo 2 untuk menekan biaya logistik dan pungli, salah satunya diterapkannya e-money di pelabuhan," kata Taufan dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Jumat (30/12/2016).

Taufan juga mengingatkan pentingnya perhatian pemerintah atas komoditas terbesar eksport negara, yaitu kelapa sawit.

Ke depan, saran Taufan, pemerintah harus memberikan perhatian khusus agar kelapa sawit Indonesia tidak dilemahkan posisi eksportnya oleh beragam isu-isu yang notabenenya bagian dari perang dagang skala global.

Berita Rekomendasi

"Karena itu perlu ada badan kelapa sawit negara eksportir yang segera direalisasikan untuk memperkuat posisi tawar kita di dunia," katanya.

Taufan juga mengusulkan perlunya pemikiran matang terkait perubahan penanganan kontrak minyak dan gas yang selama ini dipegang SKK Migas, selaku wakil pemerintah, menjadi dialihkan ke BUMNkhusus sehingga penanganannya lebih ber orientasi business to business (B To B).

"Pola B to B sangat menguntungkan sebab para pihak yang sign kontrak tidak mewakili negara secara langsung sehingga apabila terjado dispute maka tidak secara langsung berimbas kepada negara. Di samping itu BUMN khusus mempunyai legal entitas yang jauh lebih kuat dari SKK Migas sehingga kepastian investasi bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) makin terjamin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas