Tahun Depan, Kredit Perbankan Diproyeksikan Tumbuh Lebih Tinggi, Jadi 13.25 Persen
"Sektor unggulan sudah ditetapkan pemerintah seperti pariwisata, pertanian, energi, maritin dan ternak jadi lokomotif andalan untuk perbaikan kredit"
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan kredit perbankan pada 2017 tumbuh 13,25 persen, seiring mulai membaiknya perekonomian dalam negeri.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengutip rencana bisnis bank (RBB) 2017, industri perbankan optimis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih baik dari 2016.
"Ini didukung dengan keberhasilan program tax amnesty untuk pembiayaan infrastruktur, pemulihan harga komoditas dan perbaikan ekonomi global," ujar Muliaman, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Melihat kondisi tersebut, kata Muliaman, penyaluran kredit perbankan 2017 akan tumbuh 13,25 persen menjadi Rp 4.995 triliun, total aset diperkirakan naik 11,28 persen jadi Rp 7.352 triliun, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 5.304 triliun atau naik 11,94 persen.
"Sektor unggulan sudah ditetapkan pemerintah seperti pariwisata, pertanian, energi, maritin dan ternak jadi lokomotif andalan untuk perbaikan kredit tahun depan," ucap Muliaman.
OJK mencatat kredit perbankan sejak awal tahun ini hingga November 2016 tumbuh sebesar 8,46 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya menjadi Rp 4.285 triliun.
Kredit rupiah mendominasi pertumbuhan kredit dengan pertumbuhan sebesar 9,41 persen dan kredit valuta asing tumbuh 3,35 persen.
"Jika dirinci per jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh paling tinggi yakni sebesar 11,75 persen, diikuti kredit konsumsi 7,39 persen dan kredit modal kerja sebesar 7,34 persen," ujar Muliaman.