TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Ken Dwijugasteadi terus menghiasi pemberitaan selama di 2016. Baik media nasional maupun daerah terus memberitakan kiprah Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang menggantikan Sigit Priadi Pramudito.

Pria yang akrab dipanggil Ken memang punya rekam jejak sangat baik sejak 2015. Pasalnya tahun lalu, beliau berhasil mengumpulkan 30 persen dari sisa kekurangan penerimaan pajak dan menyelamatkan defisit negara.

Ken Dwijugiasteadi kembali terkenal di 2016 karena menjadi garda depan mensukseskan program pengampunan pajak (tax amnesty).

Sebagai pejabat eselon 1 di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Ken bertanggung jawab atas dana repatriasi dan tebusan tax amnesty selama 9 bulan.

Siapa sangka pria yang menjadi punggawa tax amnesty itu pada awalnya tidak senang dikenal banyak masyarakat. Wajahnya menjadi simbol dari tax amnesty yang sekarang sudah memasuki periode ke dua.

"Saya tidak suka diberitakan saya maunya kerja saja, masalah berita mereka yang memberitakan," ujar Ken saat berbincang kepada Tribunnews.com di kantornya, Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Ken pun mengaku beban ketika mendapat jabatan Direktur Jenderal Pajak sejak 1 Desember 2015.

Namun seiring berjalannya waktu dan tugas yang diberikan, Ken sudah merasa lebih ikhlas menerima sebagai pejabat publik yang dikenal banyak masyarakat awam.

"Ini beban, bagi saya beban yang berat," ungkap Ken.

Saat sebelum menjadi Dirjen Pajak, Ken Dwijugiasteadi mengaku lebih bebas berpakaian. Tetapi sekarang Ken harus lebih banyak berpakaian rapih.

"Saya tidak bisa berbuat apa-apa, kehidupan privasi saya juga hampir nggak ada, sudah susah. Biasanya saya pakai kaos oblong, jeans, sendal jepit," ungkap Ken.

Dapat Ciuman Dari Masyarakat

Pada awal ditunjuk menjadi Direktur Jenderal Pajak oleh mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, keluarga Ken Dwijugiasteadi tidak ada yang setuju.

Namun setelah diyakini oleh Ken, seluruh kerabatnya pun mendukung dan ikhlas.