Cadangan Devisa China Terus Merosot
Angka cadangan devisa Negeri Tirai Bambu tersebut berjalan menuju titik terendah sejak Februari 2011 silam.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Cadangan devisa China terus turun dalam waktu enam bulan terakhir.
Pun angka cadangan devisa Negeri Tirai Bambu tersebut berjalan menuju titik terendah sejak Februari 2011 silam.
Mengutip CNBC, Senin (9/1/2017), menurunnya cadangan devisa China merupakan dampak kebijakan untuk menyokong nilai tukar yuan menjelang inaugurasi presiden terpilih AS Donald Trump.
Data menunjukkan bahwa pada bulan Desember 2016, cadangan devisa China turun 41 miliar dollar AS. Para analis memprediksi penurunan cadangan devisa bisa mencapai 51 miliar dollar AS.
Untuk tahun 2016 secara keseluruhan, cadangan devisa China turun hampir 320 miliar dollar AS menjadi 3,011 triliun dollar AS.
Meskipun angka cadangan devisa tersebut masih cukup besar bagi China, namun kekhawatiran berkembang di pasar keuangan global terkait kecepatan penurunannya, sejalan dengan negara tersebut mengeluarkan amunisi guna mempertahankan nilai tukar dan mencegah arus modal keluar.
Beberapa analis mengestimasikan bahwa China setidaknya harus menjaga angka minimum cadangan devisa antara 2,6 triliun hingga 2,8 triliun dollar AS di bawah batas kecukupan yang ditetapkan Dana Moneter Internasional (IMF).
Mencegah tekanan terhadap yuan, beberapa waktu lalu otoritas China memperketat ruang aliran modal keluar baik dengan kebijakan administratif maupun regulatori. Selain itu, pemerintah China juga menindak tegas pihak-pihak yang berspekulasi terhadap yuan.
Nilai tukar yuan melemah 6,6 persen terhadap dollar AS pada tahun 2016. Ini merupakan pelemahan terburuk sejak tahun 1994 dan diekspektasikan terus melemah pada tahun 2017 ini jikadollar AS terus perkasa.
“Untuk keseluruhan tahun 2016 kami mengestimasikan aliran modal yang keluar mencapai sekitar 710 miliar dollar AS. Diestimasikan arus modal keluar pada November dan Desember (2016) saja mencapai masing-masing 76 miliar dan 66 miliardollar AS,” ujar ekonom China di Capital Economics, Chang Liu.
Regulator keuangan di China menyatakan alasan utama cadangan devisa China anjlok pada tahun 2016 adalah karena bank sentral menggunakannya untuk stabilisasi nilai tukar yuan.
Dengan menguatnya dollar AS, maka ada penurunan pula pada nilai mata uang lainnya yang dipegang oleh China.