Sebaiknya Ajari Anak Cara Berinvestasi Sejak Dini
“Mulai sekolah dasar sudah bisa diajarkan, yang penting ada keterbukaan sehingga bisa lihat ketulusan dan potensi anak-anak kita."
Editor: Choirul Arifin
Dengan menabung di bank akan mendapatkan bunga yang bisa memperbesar nilai saldo, serta fasilitas tarik dana di mesin teller otomatis (ATM) untuk kepraktisan.
Setelah menabung, pelajaran berikutnya adalah mengelola arus kas.
Sebab, menurut Risza, biasanya akan timbul godaan manusiawi terhadap anak-anak untuk belanja gaya remaja yang bisa menghabiskan uang jajan mereka.
Nah, di sinilah perlu peran orangtua memberikan pemahaman soal keuntungan dan kerugian pengelolaan arus kas untuk menjaga disiplin menabung anak-anaknya.
Orangtua harus terus memupuk pengetahuan pengelolaan arus kas ini.
“Jangan bosan-bosan mengulangnya untuk setiap momen,” ujar Risza.
Misalnya, jika anak mendapat hadiah uang saat ulang tahun atau hari raya, orangtua mesti mengingatkan buah hatinya untuk menyisihkannya buat ditabung.
Kemudian, tambah Freddy, orangtua juga mesti menekankan kepada anak bahwa penggunaan uang tidak boleh melampaui yang mereka miliki.
Bukan cuma itu, orangtua harus memberi pemahaman soal perlunya menyisihkan uang untuk keadaan darurat seperti sakit dan dana masa tua.
Sesuai umur
Awalnya memang dari menabung, namun pelan-pelan orangtua harus menambahkan pengetahuan dan cara untuk mengembangkan tabungan ke anak-anaknya. Sehingga, nilai tabungan anak-anak mereka tidak drop digerus inflasi.
“Pemahaman yang lebih tinggi bisa dilakukan saat anak sudah SMA atau kuliah, dengan mengenalkan produk investasi yang lebih beragam dan untung ruginya produk itu,” saran Risza.
Orangtua juga perlu memberikan penjelasan bahwa hasil investasi bakal bermanfaat sebagai alat keuangan untuk membiayai kebutuhan di masa depan.
“Jadi, cara mengenalkan investasi bisa dengan membekali anak pengetahuan, mulai tabungan, arus kas, kemudian investasi,” tambah Risza.