Kelompok Tani di Sukmajaya Kota Depok Ini Sukses Mengolah Limbah Menjadi Pakan Ikan
"MOL ini dibuat dengan memanfaatkan sampah segala jenis buah-buahan, kecap, minuman sari buah, susu, dan yougurt yang sudah kedaluwarsa."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Sampah merupakan masalah yang harus diatasi bukan dijauhi, karena dampaknya luas terhadap masyarakat dan lingkungan. Dengan proses pengolahan yang tepat guna, limbah sampah bisa bernilai rupiah.
Hal ini dibuktikan oleh Kelompok Tani Bina Tenaga Inti Rakyat (BTIR), Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, yang berhasil membuat inovasi dalam pengolahan limbah dengan mesin dan insfrastruktur sederhana.
BTIR memproduksi pupuk kompos, pupuk cair, dan pakan ikan dari pemanfaatan limbah sisa makanan, minuman dan lainnya.
Rudi Morudi, Ketua Kelompok Tani BTIR berbagi pengalaman cara pengolahan limbah tersebut.
Harapannya, metode ini dapat diaplikasikan di daerah lainnya. Dengan demikian, volume sampah bisa ditekan lewat pengolahan yang produktif. Tak cuma itu, dampak positif lainnya adalah bisa menjadi peluang usaha dan menyerap tenaga kerja.
Cara membuatnya
Untuk mengolah sampah makanan menjadi pakan ternak, Rudi menjelaskan, terlebih dahulu sampah makanan dipilah dari bahan anorganik seperti plastik, kertas dan sejenisnya.
Selanjutnya bahan baku yang telah dipilah dimasukan dalam wadah karung dan diberikan cairan probiotik untuk difermentasi selama satu minggu.
"Selesai difermentasi dan penirisan air serta minyak lewat wadah karung, bahan baku dihancurkan dan dicampur menggunakan mesin penggiling daging," katanya, Jumat (3/2/2017).
Dari hasil penggilingan tersebut, bahan baku dijemur agar kadar air berkurang dan mudah dihaluskan dengan mesik diskmill atau mesin pembuat tepung serbaguna.
Tahap berikutnya, bahan berupa pakan yang sudah berbentuk tepungan ini kemudian diaduk lagi menggunakan mesin mixer.
Pencampuran disesuaikan dengan perbandingan bahan baku yang mengandung protein, kabrohidrat dan unsur lainnya.
Menurut Rudi, pencetakan bahan baku menggunakan mesin sederhana, baik mesin vertikal atau horizontal akan menghasil pakan tenggelam. Setelah dicetak dan ditempatkan dalam wadah, bahan pakan dijemur.
Tujuan penjemuran untuk mengurangi kadar air. Sehingga pakan mencapai tingkat kekeringan tertentu yakni kadar air berkisar 10%.