Kisah Sukses Adji Watono (3): Berjibaku Menyelamatkan Perusahaan dari Badai Krisis
Dwi Sapta memutuskan menerima pinangan Dentsu Aegis Network karena melihat kolaborasi dengan mitra internasional adalah keniscayaan.
Editor: Choirul Arifin
Apalagi beberapa klien Dwi Sapta seperti Kalbe Farma dan Mayora juga sudah melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri, seperti ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Dengan menjadi bagian Dentsu Aegis, Dwi Sapta bisa memanfaatkan jaringan perusahaan di 145 negara.
"Kita enggak ada pilihan. Sekarang ini era internasional. MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) sudah masuk. Dwi Sapta mesti keluar juga," katanya.
Setelah merger, nama Dwi Sapta pun berubah menjadi Dwi Sapta Dentsu Aegis Network. Tampuk kepemimpinan perusahaan beralih ke generasi kedua yang masih muda.
Anak pertamanya, Maya Watono didapuk menggantikan posisi Adji sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Maya bergabung dengan Dwi Sapta pada akhir 2006, setelah menetap di Australia selama 10 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan di Australia, Maya tidak langsung kembali ke Indonesia, tetapi bekerja di sana selama beberapa tahun.