Dari Bisnis Tambang, Kaltim Prima Coal Rambah Bisnis Peternakan Sapi
Langkah yang diambil KPC ini sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan dalam waktu dekat Kaltim dapat memproduksi 2 juta ekor sapi.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kaltim Prima Coal (KPC), perusahaan pertambangan batubara, merambah ke bisnis peternakan sapi terpadu di Kalimatan Timur (Kaltim). KPC memanfaatkan lahan bekas tambang yang ada di Kutai Timur untuk pengembangan sapi.
KPC melihat Kaltim selama ini masih kekurangan pasokan daging sapi. Karena itu dalam rangka memanfaatkan pangsa pasar yang ada, KPC masuk ke bisnis pengembangan sapi.
Langkah yang diambil KPC ini sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan dalam waktu dekat Kaltim dapat memproduksi 2 juta ekor sapi.
GM Health Safety Environment and Security KPC Imanuel Manege mengatakan, program peternakan sapi di lahan eks tambang ini telah melalui proses penelitian dan serangkaian uji coba yang dilakukan perusahaan.
Ia bilang, penelitian telah dilakukan sejak tahun 2004, khususnya mengenai kandungan daging sapi dan hasilnya adalah sapi yang dikembangkan di lahan tersebut sehat untuk dikonsumsi.
"Kami juga memandang secara ekonomis pengembangan sapi di sini bagus, dan itulah dasar kami mengembangkan peternakan sapi dan sekarang hasilnya sudah mulai kehilatan," ujar Imanuel, Senin (27/2/2017).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur Irawansyah menambahkan secara umum, Pemkab Kutai Timur akan terus memberikan dukungan kepada masyarakat dan stakeholder dalam pengembangan potensi di segala sektor, khususnya pertanian dalam arti luas, yakni perkebunan, tanaman pangan, perikanan dan kelautan, kehutanan, serta peternakan.
Menurutnya, Ini semua bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendukung program ketahanan pangan pemerintah pusat.
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan tingkat kebuntingan sapi indukan sebanyak 3 juta ekor. Bila target ini berhasil, maka Indonesia dapat menjadi negara pengekspor daging sapi.
Reporter: Noverius Laoli