Impor Daging Kerbau dari India Gagal Turunkan Harga Daging di Pasar
Hilal, pedagang daging lainnya mengatakan, harga di bawah Rp 60.000 per kg yang ditawarkan Perum Bulog sebenarnya tidak masuk akal.
Editor: Choirul Arifin
Kepala Bidang Ekspor-Impor Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asmawi mengatakan, apa yang dilakukan para pedagang daging cukup wajar. Sebab, daging kerbau beku banyak mengalami penyusutan jika dipotong, apalagi dicairkan.
Jika dipotong, sudah menyusut sekitar 2%-3%. Padahal tidak semua konsumen membeli satu kilogram, katanya.
Proses pencairan dan pemotongan lemak juga mengurangi banyak berat daging. Misal, daging kerbau satu kg dicairkan, kandungan airnya sekitar 15%. Belum lagi dibersihkan lemaknya. Lemak kerbau sekitar 25% dari beratnya, kata Asmawi.
Menurutnya, intervensi harga daging harusnya tidak hanya dilakukan dari hulu sampai hilir. Jika pemerintah ingin harga di bawah Rp 100.000 per kg, bisa kerjasama dengan pedagang eceran.
Semua fasilitas frezeer disediakan dan daging kerbau sudah dipotong-potong menjadi 1 kg, kg, dan kg," katanya.
Direktur Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan, soal harga menjadi tanggung jawab Kementerian Perdagangan. Pemerintah telah bekerjasama dengan Bulog untuk operasi pasar.
Harga ditentukan sesuai MoU antara Bulog dan Asosiasi Distribusi Daging Indonesia (ADDI) lewat Kementerian Perdagangan, katanya.
Reporter: Elisabeth Adventa