Muka Tanah Jakarta Turun 1,5 Meter dalam Satu Dekade ke Depan
Penurunan muka tanah di Jakarta terutama Jakarta Utara saat ini telah dalam tahap memprihatinkan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penurunan muka tanah di Jakarta terutama Jakarta Utara saat ini telah dalam tahap memprihatinkan, yakni 5 centimeter hingga 12 centimeter per tahunnya.
Jiika terus dibiarkan terjadi maka dalam kurun waktu 10 tahun mendatang akan turun hampir 1,5 meter.
Namun, sampai saat ini belum ada upaya cukup besar dan efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
Oleh karena itu, Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) menggelar forum tingkat tinggi guna membahas permasalahan penurunan muka tanah di Jakarta.
Dalam forum tersebut turut hadir Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Imam Santoso, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati, dan Chief Representative JICA di Jakarta Naoki Ando.
Digelarnya forum ini terkait program pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu kota Negara sebagai salah upaya pencegahan masuknya air laut ke daratan di Jakarta Utara.
"Untuk mengawasi berapa penurunan yang ada, penyebabnya apa, dan tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi itu perlu dibantu konsultan JICA yang ahli dalam hal itu karena Tokyo juga mengalami hal sama," kata Imam di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Selain itu, sampai saat ini pihaknya belum memiliki data geologis khusus terkait masalah penurunan muka tanah di Jakarta.
Terkait hal tersebut Chief Representative JICA di Jakarta Naoki Ando mengatakan akan melakukan cara-cara penanggulangan penurunan muka tanah seperti yang telah dilakukan di Tokyo dan Osaka.
"Kami harus menganalisa lapisan di bawah tanah yang harus dihentikan. Ini tidak sembarangan dan juga untuk mempelajari yang mana dan seberapa banyak lapisan yang harus dihentikan. Kami butuh data dan informasi agar kami lebih cepat menghentikannya," tuturnya.
Waktu yang dibutuhkan JICA untuk melakukan analisis tersebut adalah selama tiga tahun.
Setelah itu mereka mengatakan bisa melihat dan menghentikan lapisan tanah yang terus turun di Jakarta.(Ridwan Aji Pitoko)