Di Timur Indonesia, Ikannya Banyak dan Besar-besar Tapi Kapal Angkutnya Sedikit
Kondisi perikanan di kawasan Indonesia Timur seperti di Teluk Ambon dinilainya sudah membaik kualitas tangkapannya.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, kualitas ikan tangkap di wilayah perairan timur Indonesia semakin membaik. Hal ini terlihat dari ukuran ikan tangkapan yang semakin besar dari sebelumnya.
Namun masalahnya, kapal angkut untuk membawa ikan-ikan tangkapan nelayan di sana untuk dipasarkan ke Pulau Jawa, sebagai pulau yang paling banyak mengonsumsi ikan, masih sedikit.
"Persoalan terbesar adalah bagaimana membawa dari kantong penangkapan ikan di Timur ke Jawa, yang butuh pasokan ikan banyak adalah di Jawa. Pabrik yang butuh raw material di Jawa juga," kata Menteri Susi Pudjiastuti saat menggelar Konferensi Pers di rumah dinasnya di Jalan Widya Candra V, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2017).
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyadari kemampuan pemerintah maupun Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan Perusahaan Ikan Nusantara (Perinus) terbatas dalam penyediaan kapal pengangkut tersebut, sehingga butuh lebih banyak keterlibatan swasta.
Menteri Susi mengatakan, ada beberapa perusahaan besar yang sudah mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang berkomitmen menyediakan sekitar 100 kapal angkut.
Saat sekarang di meja saya ada permohonan SIUP baru. Ada pengusaha besar sudah akan membuat kapal angkut sejumlah seratusan untuk membeli ikan-ikan dari Indonesia timur dibawa ke Jawa. Ini hal yang positif," tutur Menteri Susi.
Kondisi perikanan di kawasan Indonesia Timur seperti di Teluk Ambon dinilainya sudah membaik kualitas tangkapannya. Bobot tangkapan ikan tuna kini sudah mencapai 4 kg dan ikan kakap di kawasan perairan timur Indonesia juga sudah mencapai 6 kg
"Saya naik KRI di Teluk Aambon, ikan tongkol, iklan kue itu lompat-lompat. Ada banyak sekali, ratusan. Kita coba distribusikan supaya harga naik," imbuh Menteri Susi.