Kongres Ekonomi Rakyat 2017 Bahas Peningkatan Ekonomi Menengah
Kongres ini juga merupakan upaya untuk menggerakkan Koperasi dan UMKM agar menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan upaya peningkatan perekonomian nasional jadi pembahasan Kongres Ekonomi Umat 2017 yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sejak Sabtu (22/4/2017) hingga hari ini (24/4/2017) kongres yang digelar di Hotel Sahid, Jakarta Pusat itu mengusung tema, 'Arus Balik Ekonomi Indonesia'.
"Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah usaha yang terbesar tapi yang terjadi seringkali mereka terpinggirkan konsep yang kita siapkan agar bisa mengangkat harkat dan martabat UMKM sehingga tidak terjadi lagi kesenjangan ekonomi,"ucap Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat, M Azrul Tanjung, dalam sambutannya di Hotel Grans Sahid Jakarta Pusat, Senin (24/4/2017).
Kongres ini juga merupakan upaya untuk menggerakkan Koperasi dan UMKM agar menjadi penggerak utama perekonomian Indonesia namun tidak meninggalkan pula para pelaku ekonomi besar.
"Bagaimana upaya yang bisa mengangkat harkat dan martabat UMKM. Umkm tidak mendapatkan kesempatan yang banyak. Kesempatan permodalan dan pasar dan yang lainnya," papar Azrul Tanjung.
Dengan tujuan diatas dalam kongres itu disiapkan pula konsep yang menyelaraskan konsep usaha besar dan UMKM agar saling menguntungkan.
"Untuk itu kita sudah menyiapkan sebuah konsep antara usaha besar dengan umkm yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sesuai arahan presiden kita distribusi ASEAN tentang kepemilikan tanah kesempatan untuk mengakses ekonomi lainnya," tutur Azrul Tanjung.
Kongres tersebut diikuti 400 peserta yang berasal dari anggota MUI baik dari tingkat wilayah, organisasi masyarakat (ormas) besar, pondok pesantren, hingga asosiasi ekonomi mikro kecil dan besar.