Ini Tujuan Jadwal Padat Kunjungan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Tokyo
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Senin (15/5/2017), memulai rangkaian pertemuan bisnis dengan sejumlah kalangan di Tokyo, Jepang
Editor: Content Writer
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Senin (15/5/2017), memulai rangkaian pertemuan bisnis dengan sejumlah kalangan di Tokyo, Jepang.
Dalam kunjungan pertamanya ke Tokyo sebagai Menteri ESDM kali ini, Jonan antara lain didampingi Utusan Khusus Presiden untuk Jepang Rahmat Gobel, Dirjen Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Sommeng, dan Wakil Kepala SKK Migas MI Dzikrullah.
"Kita ingin mendapat informasi dan mendengar langsung masukan dari para investor besar ketenagalistrikan dan migas di Jepang. Kita akan semaksimal mungkin membantu dan mendorong agar investasi mereka berlangsung dengan baik tanpa kendala berarti," ungkap Jonan tentang maksud kunjungannya kali ini.
Agenda pertama Senin pagi (15/5/2017), Jonan akan bertandang ke head quarter Mitsubishi, untuk berdiskusi dengan CEO & President Mitsubishi Takehiko Kakeuchi.
Seusai pertemuan dengan Mitsubishi, Jonan melanjutkan pertemuan dengan CEO & President Marubeni Fumiya Kokubi di kantor pusat Marubeni Tokyo.
Selanjutnya Jonan dan rombongan akan melakukan lunch meeting dengan Hiroto Izumi, Kepala Staf Perdana Menteri Jepang.
Selepas makan siang, Menteri Jonan akan bertemu Hiroshige Seko, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.
Rangkaian padat pertemuan bisnis Jonan hari ini akan diakhiri di head quarter Tokyo Gas. Di sini sudah siap menyambut Representative Director & President Tokyo Gas Michiaki Hiroshe.
Rangkaian pertemuan bisnis akan dilanjutkan Selasa 16 Mei 2017. Ada empat agenda antara lain dengan investor Blok Masela Inpex.
Jonan tiba di Tokyo, Minggu (14/5/2017). Hari pertama kemarin diisi pertemuan dengan mantan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki, serta bertemu dengan diaspora Indonesia di Sekolah Republik Indonesia Tokyo.
Dalam pertemuan dengan diaspora Indonesia di Tokyo kemarin, Jonan dicecar dengan sejumlah pertanyaan kritis dari sembilan penanya. Isu yang ditanyakan di antaranya tentang perkembangan perundingan dengan Freeport, pengembangan energi baru terbarukan, dan persoalan kelistrikan.
Jonan menjawab semua pertanyaan dengan lugas dan tegas, diselingi dengan lontaran-lontaran jenaka yang menyegarkan suasana. (*)