PT Kereta Api Cari Dana untuk Biayai Proyek LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi
Saat ini PT KAI juga sedang memproses pembelian rangkaian kereta LRT secara bertahap selama 18 bulan akan dikirimkan sebanyak 31 set kereta
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbekal Peraturan Presiden Nomor 49 tahun 2017 tentang percepatan pembanguan Light Rail Transit (LRT), PT Kereta Api Indonesia akan segera merealisasikan pembiayaan proyek kereta ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi.
Direktur Logistik dan Pengembangan, Budi Noviantoro pembiayaan LRT Jabodebek akan dilakukan dari pembiayaan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 9 triliun.
Dengan rincian, dana dari pemerintah sebesar Rp 5,6 triliun, yang akan berproses di DPR dahulu.
Kemudian PMN yang dimiliki KAI sejak 2015 sebesar Rp 2 triliun yang akan segera direlokasi ke Adhi Karya di tahun ini. Satu lagi, ialah PMN Adhi Karya sebesar Rp 1,4 triliun.
Kemudian untuk sisa pendanaannya sebesar Rp 18 triliun, PT KAI akan segera mengajukan pinjaman ke perbankan secara bertahap dengan bunga yang diajukan 8,25%. Budi bilang, PT KAI tidak akan menerbitkan obligasi untuk pendanaan LRT.
"Kami sedang mengajukan pinjaman ke perbankan. Saya berharap tahun ini pinjamannya bisa cair sekitar 4 triliun rupiah,"kata Budi pada KONTAN, Minggu (21/5/2017).
Saat ini PT Kereta Api (Persero) juga sedang memproses pembelian rangkaian kereta LRT.
Budi mengatakan, secara bertahap selama 18 bulan akan dikirimkan sebanyak 31 set kereta dengan enam gerbong setiap rangkaiannya. Maka itu ia optimistis proyek LRT Jabodebek akan rampung pada Mei 2019.
Jika LRT sudah siap digunakan, kata Budi akan mengurangi 15% kemacetan di Jabodebek. Dengan target 170 ribu penumpang per hari, akan terus ditingkatkan hingga 420 ribu orang per hari.
"Kita mulai dengan 170 ribu penumpang per hari, mudah-mudahan selama sepuluh tahun bisa mencapai 420 ribu penumpang per hari. Ini akan memgurangi kemacetan, karena orang tidak ada pilihan lain,"pungkas Budi.
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Budi Harto mengatakan progres pembangunan LRT saat ini baru 15% dengan dana yang terserap Rp 3,3 triliun.
Dana tersebut berasal dari PMN yang mereka miliki sebesar Rp 1,4 triliun dan sisanya sebesar Rp 1,9 triliun berasal dari pinjaman perbankan.
Untuk itu, Adhi Karya menunggu PT KAI untuk segera merelokasikan PMN yang PT KAI miliki sebanyak Rp 2 triliun ke Adhi karya.
"Nanti akan segera ada pembayaran dari PT KAI, mereka tinggal memindahkan PMN nya dari peruntukan untuk di Sumatera ke LRT Jabodek senilai 2 triliun rupiah. Mudah-mudahan habis lebaran selesai,"jelas Budi Harto.
Reporter: Ramadhani Prihatini
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul: Perpres terbit, PT KAI gerak cepat cari dana