IPO, Integra Indocabinet Targetkan Raup Dana Hingga Rp 848 Miliar
PT Integra Indocabinet Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO)
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan manufaktur mebel, PT Integra Indocabinet Tbk berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Perusahaan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,69 miliar saham atau setara dengan 35% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Nilai nominal penawaran umum yakni Rp 100 per saham.
"Penawaran harga IPO akan dilakukan dikisaran Rp 210 - Rp 315 per saham," ujar Hendra Purnama, Direktur Utama PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dalam paparan publik rangkaian penawaran umum perdana saham, Rabu (24/5).
Dengan target penawaran tersebut, artinya Integra Indocabinet mengincar dana IPO sebesar Rp 565,38 miliar sampai Rp 848,07 miliar. Pihaknya juga akan menggenjot penawaran tersebut sehingga bisa terserap dengan maksimal.
Rencananya, akan menyasar di tingkat domestik, maupun kawasan Asia Tenggara. "Kami juga akan lakukan roadshow di Singapura dan Kuala Lumpur," tambahnya.
Perusahaan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh pada tanggal 16 Juni 2017 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada tanggal 19-20 Juni 2017. Sedangkan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 23 Juni 2017.
Halim Rusli, Direktur Utama PT Integra Indocabinet Tbk optimistis, penawaran tersebut akan direspon positif oleh pasar. Hal itu lantaran, bisnis yang dilakukan oleh perusahaan ini, memiliki prospek yang cerah. Dia juga menyatakan, saat ini Integra termasuk perusahaan yang memegang bisnis dari hulu ke hilir di bidang mebel.
"Kami optimistis saham kami akan diminati oleh investor, karena Integra merupakan perusahaan kayu terintegrasi terbesar di Indonesia. Saat ini, sedang bertumbuh dengan pesat di Amerika Serikat dan Indonesia," terang Halim Rusli dalam kesempatan yang sama.
Rencananya, sekitar 56% dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal, sedangkan 33% di antaranya akan digunakan untuk melakukan pembayaran pinjaman, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja. Besaran pembagian ini, akan ditentukan dari proses book building, dan penggunaan dana akan diprioritaskan untuk belanja modal.
Pada tahun berakhir 31 Desember 2016, Integra memiliki penjualan sebesar Rp 1,32 triliun. Penjualan tersebut, mengalami kenaikan sebesar Rp 18,3% dibandingkan dengan penjualan tahun 2015 yang tercatat sebesar Rp 1,12 triliun. Peningkatan penjualan tersebut dikarenakan oleh peningkatan penjualan ekspor, building component, serta peningkatan penjualan lokal furniture.
Sebagai catatan, Integra Indocabinet merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi mebel berbahan dasar kayu dan produk kayu lainnya, konsesi hutan serta ritel dan distribusi mebel serta dekorasi rumah.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kontan dengan Judul: Integra Indocabinet bidik dana IPO hingga Rp 848 M