Di Balik Tutupnya Jaringan 'Sevel' di Indonesia ''Cuma Beli Air Mineral Nongkrongnya 3 Jam''
Salah satu pihak yang menyebut penyebab tutupnya Sevel di Indonesia karena pengguna yang menongkrong berjam-jam.
Editor: Hasanudin Aco
"Industri retail terpuruk, sewa di area komersial harus memperpanjang, pendapatan malah minus, cost lebih besar, dan tidak ada perubahan visi regulator, ya mau tidak mau harus tutup," ujar Roy.
Menurutnya, sepanjang 2015-2016, pertumbuhan industri retail hanya sekitar 8%-9%, sementara dua tahun sebelumnya pertumbuhan bisa mencapai 15%-16%.
"Memang industri retail sedang sakit, tapi kalau ekspansi bisa didukung dengan regulator yang mensinkronisasi peraturan agar bisa ekspansi ke luar Jakarta, mungkin bisa membantu," ujarnya.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto, sudah mengatakan bahwa tutupnya jaringan 7-Eleven di Indonesia adalah karena 'faktor internal'.
BBC Indonesia sudah berusaha menghubungi PT Modern Internasional Tbk, pemegang lisensi 7-Eleven untuk meminta komentar tapi belum mendapat tanggapan.
Laporan keuangan perseroan tersebut pada Maret 2017, mencatat kerugian Rp447,93 miliar.
Sementara pada kuartal pertama 2017, perseroan juga mengalami penurunan penjualan 37%.