Ratusan Triliun Rupiah Uang Berputar Selama Lebaran, Perekonomian Daerah Melejit
Perputaran uang selama Lebaran, menurut Direktur INDEF Enny Sri Hartati, mudik Lebaran seharusnya bisa dijadikan peluang untuk meningkatkan ekonomi.
Editor: Hasanudin Aco
"Ada peningkatan 15%-20%," kata Istidjab.
Data Amrta Institute menyebut saat ini setidaknya terdapat 350 hotel berbintang di DIY dengan jumlah kamar 15.000 unit. Jika jumlah tersebut dikalikan dengan harga kamar yang paling murah yakni Rp250.000 per hari, maka jumlah yang didapat mencapai Rp3.750.000.000 perharinya.
Jumlah miliaran rupiah yang beredar di DIY saat libur lebaran ini baru dari dua lokasi wisata dan okupansi hunian hotel. Angka itu akan bertambah lagi jika ditambah dengan omzet di lokasi wisata lainnya, seperti kebon binatang Gembiraloka, pantai, dan omzet dari makanan khas atau oleh-oleh asli DIY.
Malang
Peningkatan pengunjung juga terjadi di Kabupaten Malang. Ribuan orang tampak mendatangi Masjid Tiban yang berada di Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah, Sanan Rejo, Turen, Kabupaten Malang.
Salah satunya pengunjung asal Tegal, Bambang Samroni. Dia tengah mengagumi arsitektur masjid dengan perpaduan antara gaya oriental, Timur Tengah dan Eropa.
"Ya penasaran pengen tahu, ada masjid merasa ornamen gaya-gaya aneh nggak kayak di tempat lain," kata Bambang.
Tak hanya lokasi wisata yang ramai dikunjungi para pemudik, mereka juga menyerbu toko oleh-oleh khas Malang, seperti keripik buah dan sayur serta buah apel.
Ridwan, pedagang oleh-oleh khas Malang, mengaku pendapatannya melonjak sampai 30% dari rata-rata.
"Ya mereka (pengunjung) mencari oleh-oleh khas malang, " kata Ridwan. "Omset penjualannya sekitar Rp4 juta (per hari)".
Pulau Jawa diuntungkan
Bank Indonesia memperkirakan kebutuhan penarikan uang tunai selama libur lebaran mencapai Rp167 trilliun, naik 14% dibandingkan Idul Fitri 2016.
Tetapi Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Pulau Jawa yang paling banyak diuntungkan dengan mudik Lebaran.