Platform 'Hive' Dorong Percepatan Perdagangan Logistik Se-ASEAN
Hive memiliki basis data dan validasi terpercaya untuk otoritas bea cukai dibelahan dunia manapun
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Asean Federation of Forwarders Association (AFFA), Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan Asosiasi dan Pengusaha logistik di ASEAN membutuhkan sebuah platform untuk mengakselerasi percepatan perpindahan barang logistik di lintas negara. Berdasarkan gagasan tersebut, tercetuslah “Hive” sebuah platform yang mendukung kemajuan industri logistik di ASEAN.
“Hive membuat anggota asosiasi logistik di ASEAN semakin harmonis. Dengan teknologi berbasis “asosiasi-sentris” platform ini memungkinkan pengiriman di ASEAN semakin mudah dan terintegrasi sehingga dapat membangun kemitraan bisnis yang lebih dekat dan fleskibel,” papar Yukki yang juga merupakan Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), di Jakarta.
Lanjut Yukki, "Hive" yang merupakan platform website ini memiliki data penyedia jasa logistik yang ditampilkan secara lengkap.
“Hive menyimpan seluruh database pelaku penyedia jasa logistik, dimana setiap orang yg memiliki akun di “Hive” bisa melihat profile perusahaan tersebut, termasuk rating dan rekomendasi serta pengalaman kerja. Business matching antara pemakai jasa dan dan penyedia jasa logistik,” paparnya.
Didukung oleh layanan Global eTrade Services (GeTS), Hive memiliki basis data dan validasi terpercaya untuk otoritas bea cukai dibelahan dunia manapun. Platform “Hive” diyakini bisa meningkatkan aksesibilitas, prediksi dan berbagai kemudahan bagi anggota AFFA.
“Serangkaian layanan administrasi dapat memberi nilai tambah bagi perdagangan lintas batas dengan otoritas pemerintah setempat,” terang Yukki.
Didalam platform “Hive” dijelaskan Yukki terdapat tiga fasilitas unggulan yang mendorong percepatan sistem logistik. Antara lain, Partner Discovery Service, yaitu sebuah aplikasi berbasis media sosial untuk mencari pengguna baru dan partner bisnis potensial.
“Sistem ini juga memungkinkan para penggunanya untuk menginisiasi, atau menciptakan koneksi dan join kolaborasi dengan perusahaan lain baik di dalam maupun luar negeri ditengah percepatan sistem logistik,” papar Yukki.
Kedua adalah Trade Compliance Service (TCS), sebuah sistem terintegrasi untuk memudahkan kelengkapan administrasi perdagangan dengan pemerintah terkait.
“Sistem ini membantu untuk mengurangi kompleksitas dalam proses pengiriman dan penerimaan barang, memangkas biaya, hingga memperbaiki kesalahan data saat proses input,” kata Yukki.
Selanjutnya adalah Members Management System (MMS), yang berfungsi membantu anggota asosiasi dalam manajerial portal dan anggotanya. Seperti pengiriman dokumen penting dan surat edaran secara otomatis.
“Ketiga fasilitas layanan tersebut memberikan manfaat bagi kinerja perusahaan logistik, dimana sebelumnya mereka sering mengalami kesulitan untuk menjalankan sistem namun kini semuanya dapat terintegrasi dalam satu platform,” jelas Yukki.
Ditemui dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum DPP ALFI Bidang Luar Negeri dan Pendidikan, Siti Aryanti, menambahkan kehadiran platform tunggal “Hive” membantu anggota asosiasi untuk bisa langsung mengajukan manifes advance ke pabean di Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat.
Di tegaskan pula oleh Kettivit Sittisoontornwong, Presiden Asosiasi Logistik Thailand/ TIFFA, bahwa penggunaan Platform “HIVE” ini merupakan pertama kali di kawasan ASEAN ini. Hal tersebut karena platform yang diciptakan membawa nilai tambah bagi anggota. Dapat memulai bisnis baru, jaringan partner bisnis baru dengan tingkat biaya dan risiko yang rendah.
Sementara, Alvin Chua, Presiden Asosiasi Logistik Malaysia, menyampaikan bahwa keikutsertaannya dalam platform ini akan membawa manfaat dan keuntungan bagi anggotanya.
“Anggota kami akan dapat bermitra dengan mudah dan dapat melakukan pengiriman dengan lebih cepat di wilayah mitra asosiasi. Ini pun dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih dan membantu bisnis lintas batas bagi kami,” tuturnya.
Sebelumnya, AFFA mengadakan pertemuan di Bangkok pada 30 Juni lalu untuk menandatangani nota kesepakatan dalam rangka mendorong akselerasi percepatan perjanjian perdagangan lintas batas di kawasan ASEAN.
Yukki menjelaskan kegiatan ini dihadiri oleh oleh 4 kelompok asosiasi logistik di ASEAN dari total 10 asosiasi yakni, ILFA (Indonesia), FMFF (Malaysia), SLA (Singapura), TIFFA (Thailand) dengan jumlah anggota lebih dari 6000 orang.
"Total keseluruhan asosiasi logistik yang bergabung dalam AFFA berjumlah 10 asosiasi dengan jumlah perusahaan sebanyak 10.254.000. Tahun depan AFFA menargetkan agar seluruh asosiasi tersebut dapat ikut serta dalam kerjasama lintas negara di ASEAN,” simpul Yukki.