Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

TMMIN Stop Impor Non-Woven Material dari Tiongkok

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memastikan akan menghentikan impor non-woven material

Editor: Sanusi
zoom-in TMMIN Stop Impor Non-Woven Material dari Tiongkok
ist
plafon fortuner 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memastikan akan menghentikan impor non-woven material atau bahan baku pelapis atap bagian dalam (surface headlining) dari Tiongkok.

Sebab, PT Herculon Carpet, perusahaan asal Semarang, Jawa Tengah mendapat kepercayaan memasok kebutuhan non-woven untuk material komponen Toyota Fortuner yang diproduksi TMMIN.

Baca: Toyota Indonesia Targetkan Miliki Kandungan Lokal Murni Tertinggi di Asia

Sebelumnya, TMMIN menggunakan produk impor sehingga dengan kerjasama ini kebutuhan impor dan devisa menjadi berkurang.

Direktur Teknik TMMIN Yui Hastoro, mengatakan pengiriman perdana tersebut akan digunakan untuk Toyota Fortuner. Setelah Fortuner, TMMIN akan menggunakan produk milik Herculon Carpet untuk Vios dan Yaris.

Baca: Herculon Mulai Pasok Non-Woven Material untuk Toyota Indonesia

Yui Hastoro, mengatakan dengan pengiriman tersebut, produksi Fortuner yang dimulai pada Agustus tahun ini sudah menggunakan produk dari Herculon.

Berita Rekomendasi

"Kemungkinan besar kami akan gunakan produk Herculon untuk Vios dan Yaris pada Januari tahun depan, kebetulan akan bersamaan waktunya dan dua produk itu karena modelnya hampir sama," kata Direktur Teknik TMMIN Yui Hastoro, Selasa (11/7/2017).

Yui mengatakan, volume produksi dua mobil itu mencapai 3.000 unit per bulan, sedangkan Fortuner 5.000 unit per bulan. Sementara, nonwoven Innova berasal dari pemasok lain.

Sementara itu, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, menuturkan industri hulu perlu diperkuat untuk mendukung geliat pertumbuhan, sekaligus lokalisasi industri otomotif. Sebab, industri hulu adalah sumber segala macam bahan baku.

"Tanpa industri hulu, tidak akan ada industri hilir. Ini menjadi fokus pemerintah," kata dia.

Pemerintah, kata dia, agresif mencari investor industri hulu. Contohnya, belum lama ini, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyambangi Korea Selatan untuk menjaring investasi Lotte di sektor petrokimia.

Konglomerasi papan atas Korsel itu akan membangun pabrik etilena baru dan plastik berteknologi tinggi. Produk ini bisa digunakan industri otomotif.

"Kalau Lotte merealisasikan investasi, saya kira seluruh komponen mobil bisa diproduksi di dalam negeri," papar dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas