Tiongkok Catat Rekor Baru Sebagai Pembeli Property Asing Terbesar di Australia
Investor asal Tiongkok menghabiskan sekitar Rp. 240 triliun untuk properti di Australia pada tahun lalu.
Editor: Husein Sanusi
Peringkat pembeli asal Indonesia di di Negara bagian New South Wales ini melebihi pencapaian dari para pembeli asal Amerika Serikat dan Selandia Baru yang menempati urutan ketiga dan keempat.
Menurut data terbaru dari CoreLogic, harga tempat tinggal rata-rata di Sydney meningkat sebesar 18,9% dalam 12 bulan sampai dengan pertengahan Maret, dan 14,7% di Melbourne.
Dari Januari 2009, harga hunian di Sydney telah melonjak sebesar 106%. Pertumbuhan harga Melbourne juga menguat, atau meningkat sebesar 89% dalam periode yang sama.
Menurut catatan yang dikeluarkan oleh Tevfik dan Liu, di New South Wales ada 1,503 properti berhasil dijual yang melibatkan pembeli asing dari Oktober 2016 sampai Januari 2017 dan nilainya mencapai Rp. 16,3 triliun.
"Pembeli asal Tiongkok menyerap sejumlah 1,211 hunian atau sebesar 80% dan menyumbang 77% dari total nilai transaksi pembelian yang tercipta."
Catatan mereka juga mengungkapkan bahwa di New South Wales ada sekitar Rp. 2,25 triliun nilai transaksi oleh pembeli asing pada bulan Oktober 2016 dan ini naik menjadi lebih dari Rp. 4,5 triliun pada bulan November dan Desember.
Di Victoria nilai transaksi pada bulan Desember lebih tinggi 50% dibanding bulan November.
"Apa yang membuat Australia, terutama pasar properti di Sydney menjadi sangat menarik di Asia, karena kami memiliki keseimbangan yang baik sekali dengan kombinasi sempurna antara investasi luar negeri dan investasi lokal, dimana komposisi pembeli domestik masih menjadi yang terbesar" kata Iwan Sunito.
"Jangan dilupakan, fakta juga menunjukan bahwa daya beli dalam negeri juga tetap kuat"
"Itulah elemen kunci yang membuat pasar tetap kokoh dan sustainable" Tutup Iwan.