Pemerintah Janji Gandakan Anggaran Subsidi Rumah Murah
Anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dipangkas tahun ini dari Rp 9 triliun menjadi Rp 3,1 triliun
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dipangkas tahun ini dari Rp 9 triliun menjadi Rp 3,1 triliun. Karena sebagian anggarannya diberikan kepada Subsidi Selisih Bunga Rp 3,7 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menegaskan pemerintah sepakat untuk menaikkan anggaran FLPP dan subsidi sampai dua kali lipat. Hal itu untuk membantu masyarakat membeli rumah murah.
"Kan beliau (Presiden) sejak dari Riau kemarin sudah panggil Menteri Keuangan, supaya anggaran FLPP, SSB itu didouble-in untuk tahun depan dari tahun 2017 ini," ujar Basuki di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Baca: Jokowi Bahas Kerjasama Infrastruktur dan Ekonomi Digital dengan Deputi PM Singapura
Basuki memaparkan penambahan anggaran FLPP dan SSB sudah masuk ke dalam postur APBN 2018.
"Itu masuk APBN 2018," jelas Basuki.
Basuki menambahkan anggaran subsidi untuk rumah murah ditambah juga akibat banyaknya permintaan dari pemerintah daerah.
Masyarakat di berbagai wilayah kata Basuki juga membutuhkan fasilitas bantuan pembiayaan rumah yang murah.
Baca: Presiden Jokowi Minta Urus Perizinan di Daerah Selesai Dalam 1 Jam
"Jadi banyak sekali permintaan. Beberapa Bupati dan Walikota juga minta dilakukan program ini (rumah murah)," kata Basuki.