Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Luhut Ungkap Lahan Potensial Penghasil Garam di Indonesia Capai 40 Ribu Hektar

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kini Indonesia memiliki 40 ribu hektar lahan potensial penghasil garam.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Luhut Ungkap Lahan Potensial Penghasil Garam di Indonesia Capai 40 Ribu Hektar
Tribunnews.com/ Apfia Tioconny Billy
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut kini Indonesia memiliki 40 ribu hektar lahan potensial penghasil garam.

Angka tersebut lebih besar dari luas yang diperkirakan sebelumnya, yaitu seluas 30 hektar.

Baca: Politikus Golkar Tolak Jack Ma Jadi Penasihat E-Commerce Indonesia

"Tadinya kan kita pikir hanya 30 ribu ternyata bisa 40 ribu hektar," ucap Luhut di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017).

Mantan menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan tersebut yakin potensi garam di Indonesia masih bisa dikembangkan.

Namun, dengan lahan yang sudah diiventarisasi itu sudah mampu memenuhi kebutuhan garam konsumsi ataupun industri Indonesia.

Berita Rekomendasi

Baca: PPATK Sebut Bos First Travel Gunakan Uang Jemaah Untuk Investasi Hingga Keperluan Pribadi

"Jadi nanti kita mau kan sekarang ini yang banyak garam industri juga ya, kita mau itu jangan impor lagi, memang cost kita mahal tapi beda Rp 30 ya nggak masalah," tutur Luhut.

Dengan luasan lahan tersebut diharapkan program swasembada garam dapat direalisasikan pada tahun 2019.

"Iya (swasembada) termasuk industri, harus bisa dong masa negara sebesar ini nggak bisa, biar generasi muda jangan impor aja terus," ucap Luhut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas