Volume Kendaraan yang Padat Jadi Kendala Utama Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek
"Kami berkordinasi guna pengaturan jadwal pekerjaan 5 proyek tersebut, salah satunya dengan menjadwalkan mobilisasi steel box girder"
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jasa Marga mulai pekan ini melakukan pemasangan perdana steel box girder Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). Pembangunan proyek jalan tol sepanjang kurang lebih 38 Km ini, sudah memasuki tahap instalasi perdana steel box girder yang dilakukan di Km 46+200 arah Cikampek.
Kendati progres pembangunan terbilang lancar, General Manager Cabang Jakarta-Cikampek R Kristianto, mengakui tantangan utama dalam pembangunan jalan tol ini adalah kepadatan volume kendaraan di Ruas Jakarta-Cikampek.
Hal tersebut ditambah lagi dengan adanya 4 proyek infrastruktur lainnya di koridor yang sama, yaitu Light Rail Transit (LRT), High Speed Railway (HSR), Jalan Tol Cibitung-Cilincing, serta proyek internal Cabang Jakarta-Cikampek.
"Kami berkordinasi guna pengaturan jadwal pekerjaan 5 proyek tersebut, salah satunya dengan menjadwalkan mobilisasi steel box girder ini dimulai diatas pukul 23.00 - 04.00 WIB," ungkapnya.
Baca: Hampir Semua Truk Medium Duty yang Terjual di Sulawesi Utara Adalah Hino Ranger
Rekayasa lalu lintas dilakukan, agar dapat mengurai kepadatan, seperti misalnya seminim mungkin menutup lajur dalam waktu singkat, atau melakukan contra flow, penyiagaan petugas pengaturan lalulintas, serta imbauan menggunakan rute perjalanan alternatif lainnya apabila kondisi jalan sangat padat," paparnya menjelaskan.
Proyek inisiasi Jasa Marga, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini merupakan solusi dari kepadatan yang sering terjadi di ruas eksisting, khususnya di Ruas Cikunir-Karawang Barat.